Dalam hal ini kami merekomendasikan dua BPD ini untuk bisa ikut menyalurkan KUR 2016."
Semarang (ANTARA News) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional IV Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menilai Bank Perkreditan Rakyat (BPR) perlu menyiapkan infrastruktur untuk menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) tahun 2016.
"Infrastruktur ini diperlukan ketika diterapkan sistem linkage dalam penyaluran KUR ini," kata Ketua OJK Kantor Regional IV Jateng-DIY, Santoso Wibowo, di Semarang, Minggu.
Linkage merupakan program kerja sama bank umum dengan BPR yang dilandasi semangat kemitraan bersifat saling menguntungkan dengan tetap berorientasi pada aspek bisnis.
Menurut dia, penerapan sistem lingkage akan dilakukan jika rekomendasi OJK, agar Bank Jateng dan BPD DIY dapat ikut menyalurkan KUR disetujui oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
"Saat ini memang prosesnya masih ada di Menko Perekonomian. Dalam hal ini kami merekomendasikan dua BPD ini untuk bisa ikut menyalurkan KUR 2016," katanya.
Menurut dia, jika rekomendasi diterima sehingga Bank Jateng dan BPD DIY dipersilakan ikut menyalurkan KUR, maka akan berat bagi bank yang bersangkutan. Oleh karena itu, sistem linkage diterapkan untuk meringankan Bank Jateng dan BPD DIY.
"Paling tidak linkage dengan BPR milik Pemda, yaitu BKK dengan BKM, atau dengan lembaga keuangan lain. Oleh karena itu, BPR di Jateng memang perlu persiapan dari infrastruktur," katanya.
Infrastruktur tersebut mulai dari teknologi hingga kesiapan sumber daya manusia. Jateng pada 2016 diharapkan bisa menyalurkan KUR senilai Rp10 triliun dari total KUR nasional mencapai Rp120 triliun.
"Memang ini membutuhkan upaya keras, kalau sejauh ini yang sudah dipastikan menyalurkan KUR ada tiga bank BUMN yaitu BRI, BNI, dan Bank Mandiri," katanya menambahkan.
Pewarta: Aris Wasita Widiastuti
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016