Beijing (ANTARA News) - Kementerian Pariwisata Republik Indonesia menyatakan, warga Tiongkok tetap berminat mengunjungi Nusantara pascaserangan bom teroris dan baku tembak dengan aparat di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, 14 Januari 2016.
"Selama kami melakukan promosi di Wuhan, Shanghai dan Beijing, minat mereka tetap tinggi. Sangat positif tanggapannya," kata Wakil Direktur Misi Penjualan untuk Asia Pasifik Kementerian Pariwisata, Jordi Paliama di sela-sela "Indonesia Direct Promotion" di Beijing, 30-31 Januari 2016.
Ia mengungkapkan, "Bahkan, sangat sedikit yang bertanya tentang peristiwa bom Thamrin. Namun, saat ada yang bertanya, kami jelaskan bahwa semua sudah ditangani aparat dan situasi keamanan di Indonesia sangat kondusif. Kami sampaikan pernyataan Kepala Polri bahwa Indonesia aman."
Sementara Manajer Umum Garuda Indonesia Beijing Hans Haliono mengatakan, "Memang ada pembatalan yang dilakukan sekitar 10-20 orang untuk melakukan penerbangan ke Jakarta, namun jumlah itu tidak terlalu signifikan. Tingkat isian untuk rute Beijing-Jakarta, tetap sekitar 90 persen selama Januari."
Demikian pula untuk penerbangan tidak berjadwal (charter flight) Garuda Indonesia selama perayaan Tahun Baru Tiongkok yakni 21 Januari hingga 1 Maret 2016. "Penerbangan charter kami tetap diminati bahkan tingkat isiannya mencapai 95 persen," ungkapnya.
Garuda Indonesia melayani penerbangan reguler Beijing-Jakarta (PP) selama tiga kali sepekan, dan Beijing-Denpasar (PP) selama empat kali sepekan. Selain itu, Garuda Indonesia melayani penerbangan tak berjadwal dari sepuluh kota di Tiongkok menuju Bali, selama liburan Imlek 2016.
"Memang pascabom Thamrin dan beredarnya isu serangan teroris di Bali, banyak calon wisatawan yang bertanya-tanya tentang situasi keamanan di Indonesia, khususnya Jakarta dan Bali. Ya kita jelaskan peristiwa hingga penanganannya, hingga situasi keamanan dapat dikendalikan dan dipulihkan kembali," tutur Hans.
Ia menambahkan, pihaknya rutin menjelaskan kepada para calon wisatawan melalui biro perjalanan wisata di Tiongkok, tentang situasi di Indonesia. "Tidak ada masalah, mereka (calon wisatawan-red) dapat memahami," ujar Hans.
"Direct Promotion 2016" merupakan salah satu rangkaian promosi pariwisata Indonesia di beberapa kota RRT untuk menjaring wisman asal Tiongkok khususnya menjelang libur Imlek 2016.
Terdapat lima biro perjalanan wisata yang turut serta dalam kegiatan ini antara lain Wanwei Travel Agency, Diao Yutai Travel Agency, Beijing Jet Tour International Travel Service, China Comfort Travel dan Feijipiao.
Acara juga menampilkan lagu dan tarian tradisional Indonesia, dan interaksi dengan para pengunjung "Indonesia Direct Promotion" di Atrium New Zhongguan Shopping Center, Beijing.
Kementerian Pariwisata menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara pada 2016 sebanyak 12 juta orang, dengan target wisatawan terbanyak dari lima negara utama yakni Malaysia, Singapura, Tiongkok, Australia dan Jepang.
"Khusus untuk Tiongkok, Pemerintah Indonesia menargetkan sebanyak 1,7 juta wisatawan yang berlibur ke Indonesia," katanya, dihadapan sekitar 100 pelaku indutri pariwisata Tiongkok.
Kementerian mencatat, jumlah kunjungan turis Tiongkok ke Indonesia terus mengalami peningkatan. Pada 2014 tercatat 959.231 dan meningkat sekitar 18,77 persen yakni sekitar 1.139.281 orang pada 2015.
Pewarta: Rini Utami
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016