"Hari ini kami mulai persiapannya. Mudah-mudahan sehari sebelum perayaan imlek bisa selesai secara keseluruhan," kata Sekretaris Umum Wihara Thay Hin Bio Johan Swandi Wangsa di Bandarlampung, Sabtu.
Menurut dia, persiapan sudah dilakukan dan saat perayaan malam Tahun Baru Imlek 2567 juga dipersiapkan atraksi barongsai serta pesta kembang api untuk memeriahkan kegiatan tersebut.
Ia memprediksikan jemaat yang hadir bukan hanya dari wilayah Lampung, melainkan mereka yang berasal dari luar daerah ini ikut merayakan di wihara ini.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, jemaat tidak hanya dari Lampung karena memang wihara ini merupakan salah satu tempat ibadah yang dijadikan tempat wisata pula," katanya.
Selain sebagai wihara tertua, Thay Hin Bio juga merupakan warisan atau cagar budaya yang akan terus dijaga kelestariannya.
"Klenteng ini usianya lebih dari 160 tahun atau berdiri sebelum 1883 saat meletus Gunung Krakatau sehingga merupakan salah satu saksi letusan dahsyat Krakatau tersebut," ujarnya pula.
Thay Hin Bio, lanjut dia, kini berstatus wihara tertua di Lampung. Selain sebagai tempat ibadah, wihara ini juga menjadi objek wisata menarik di Kota Bandarlampung.
"Bangunan yang kukuh saat ini pun hasil pemugaran setelah letusan Gunung Krakatau. Bangunan lama sudah hancur akibat letusan Krakatau itu," ujarnya.
Ia melanjutkan Wihara Thay Hin Bio memiliki arsitektur yang sangat indah. "Saat kita menginjakkan kaki di sini, seolah akan merasa seperti berada di kuil-kuil Tiongkok yang ada di Negeri Tirai Bambu itu," ujarnya.
Pewarta: Budisantoso B. dan Agus S.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016