New York (ANTARA News) - Pasar minyak mencetak keuntungan moderat pada Jumat (Sabtu pagi WIB), mengakhiri Januari bergejolak yang mendorong harga turun tajam di tengah kekhawatiran tentang kelebihan pasokan minyak mentah global.

Spekulasi bahwa Rusia dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan bertemu untuk membahas pemotongan produksi minyak guna mendongkrak harga, mendukung sentimen untuk hari kedua berturut-turut, kata analis.

AFP melaporkan, patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, naik 40 sen menjadi berakhir pada 33,62 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, setelah naik hampir tiga dolar AS selama tiga sesi perdagangan sebelumnya.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Maret, menetap di 34,74 dolar AS per barel, bertambah 85 sen dari penutupan Kamis dan sekitar 2,50 dolar AS selama seminggu.

Pasar minyak berhasil menguat selama dua minggu berturut-turut setelah jatuh ke posisi terendah dalam 12 tahun awal bulan ini.

Meskipun mereka membukukan keuntungan, WTI mengakhir bulan ini dengan penurunan sekitar sembilan persen dan Brent hampir tujuh persen.

Mike Lynch dari Strategic Energy and Economic Research mengatakan "tidak ada alasan kuat" untuk kenaikan harga pada Jumat.

"Pembicaraan Rusia dan OPEC kemungkinan bertemu dan bekerja sama memotong produksi, telah membuat orang berpikir kami telah mencapai posisi terbawah dan sudah waktunya untuk membeli kembali di pasar," kata Lynch.

Menurut laporan kantor berita Rusia pada Kamis, Menteri Energi Alexander Novak mengatakan Moskow siap untuk membahas "koordinasi" dengan OPEC dan saling mengurangi produksi hingga lima persen.

Namun demikian, kabar itu menarik skeptisisme bahwa pertemuan atau perjanjian tersebut akan berlangsung.

Novak "mengatakan mereka telah didekati oleh Venezuela tentang pertemuan potensial tersebut, sementara delegasi senior OPEC meremehkannya," kata Matt Smith dari ClipperData.

Tetapi analis Price Futures Group, Phil Flynn mengatakan pembicaraan pertemuan Rusia-OPEC telah mengangkat sentimen lebih tinggi.

Sementara itu jumlah rig pengeboran minyak yang aktif di Amerika Serikat turun 12 rig minggu ini menjadi 498 rig, dibandingkan dengan 1.223 setahun lalu.

Kejatuhan di pasar juga direfleksikan oleh Chevron. Perusahaan minyak AS terbesar kedua itu pada Jumat melaporkan kerugian 588 juta dolar AS pada kuartal keempat, kerugian pertama sejak 2002.
(Uu.A026)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016