Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian akan memperkuat hilirisasi industri di segala sektor, yang akan dipertajam pada Rapat Kerja Kemenperin yang akan digelar pada 16-17 Februari 2016.
"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, kami akan memperkuat hilirisasi industri, di mana menurut kami hal ini juga penting dilakukan," kata Sekjen Kemenperin Syarif Hidayat di Jakarta, Jumat.
Pada raker tersebut, lanjut Syarif, masing-masing direktorat jenderal akan memaparkan rencana hilirisasi yang akan dilakukan pada bidangnya.
Selain itu, Kemenperin juga akan menyusun peta jalan atau roadmap hilirisasi industri, yang merangkum rencana hilirisasi secara sistematis proses nilai tambah produk industri mulai dari hulu hingga ke hilir.
"Tentunya, roadmap tersebut akan disusun berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) dan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian," ujar Syarif.
Pada 2015, dunia industri boleh dibilang berhasil melakukan hilirisasi di bidang kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO).
Peneliti Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia Erna Zetha Rusman memaparkan hasil penelitian yang membuktikan keberhasilan tersebut.
Industri minyak goreng kelapa sawit merupakan penyumbang devisa terbesar pada periode Januari-November 2015, yaitu sekitar 43,57 persen dari total devisa yang dihasilkan industri makanan.
Penyumbang devisa kedua terbesar dari kelompok industri makanan adalah industri makan kelapa sawit sebesar 21,81 persen.
Komposisi tersebut mengalami perubahan mendasar karena pada 2011, penyumbang devisa terbesar pada kelompok industri makanan adalah industri minyak makan kelapa sawit sebesar 41,6 persen dan industri minyak goreng kelapa sawit 28,85 persen.
"Kondisi tersebut memperlihatkan keberhasilan program hilirisasi industri kelapa sawit," ujar Erna.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016