Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2015 mencapai 4,8 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan proyeksi Kementerian Keuangan sebesar 4,74 persen.
"BI perkirakan 4,8 persen untuk keseluruhan 2015," kata Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo saat ditemui di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Jumat.
Kendati pertumbuhan ekonomi tahun lalu jauh dari asumsi dalam APBNP 2015 sebesar 5,7 persen, lanjut Perry, pertumbuhan ekonomi pada 2016 diyakini akan lebih baik.
"Tahun ini bisa naik 5,2 persen," ujar Perry.
Menurut Perry, pertumbuhan ekonomi domestik didukung sejumlah faktor, seperti pertumbuhan ekonomi dunia yang akan membaik meski tidak terlalu menguat.
Selain itu, stimulus fiskal pada tahun ini sudah dimulai di triwulan pertama oleh pemerintah, di samping relaksasi dari kebijakan makroprudensial oleh Bank Indonesia untuk membantu likuiditas perbankan sehingga membantu bank dalam penyaluran kredit.
"Dan yang terakhir, tentu saja sinyal dari BI untuk pelonggaran moneter dengan kemarin kita sudah turunkan BI rate sebesar 25 basis poin, yang akan memberikan persepsi positif untuk dunia usaha beli SBN (surat berharga negara)," kata Perry.
BI rate saat ini berada di tingkat 7,25 persen, dengan suku bunga deposit facility 5,25 persen dan lending facility 7,75 persen.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016