Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR, Zulkifli Hasan, menghadiri pengukuhan dan pelantikan national board director Junior Chamber International (JCI) Indonesia, Jumat ini.
Dalam kesempatan itu ia mengingatkan soal Pancasila di depan ratusan anggota JCI yang hadir.
"Apa itu Pancasila? Bung Karno mengatakan Pancasila adalah kasih sayang atau cinta kasih. kalau diperluas, Pancasila adalah musyawarah mufakat dan gotong royong serta kekeluargaan," kata dia di Jakarta, Jumat.
Bung Karno, lanjut Zulkifli, bahkan berkali-kali menjelaskan soal Pancasila dalam pidatonya di PBB dan Amerika.
"Kandungan nilai Pancasila universal diterima dimana-mana. Dalam Pidato di PBB, Bung Karno mengatakan Indonesia tidak menganut konsep liberal atau komunis. Ada sesuatu yang cocok dan sesuai dengan bangsa Indonesia. Sesuatu itu kita namakan Pancasila," kata dia, mengutip pidato Bung Karno.
Zulkifli mengatakan, sejak 70 tahun lalu, sudah ada konsensus tentang Indonesia yang plural terdiri dari belasan ribuan pulau, ratusan ribu etnis dan bahasa, dan berbagai agama.
"Kita sudah sepakat, 18 Agustus 1945, kita sudah selesai soal perbedaan suku, agama. Apapun agamanya, sukunya kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Ini pegangan kuat bagi kita. Tidak boleh lagi ada pertengkaran soal perbedaan," tutur dia.
Zulkifli mengakui, di saat sila ke-4 Pancasila sudah mulai ditinggalkan masyarakat, negara di Eropa justru menerapkannya, salah satunya musyawarah mufakat.
"Kita sedang mencari bentuk demokrasi. Kita bisa kembali memakai musyawarah mufakat. Sebab Indonesia memiliki pegangan dan falsafah yang kuat yaitu Empat Pilar (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka tunggal Ika," kata dia.
Di tahun 2016 ini, tongkat kepemimpinan national JCI Indonesia jatuh pada Yedi Karyadi, yang menggantikan Ida Bagus Agung Gunarthawa sebagai national president JCI tahun 2015.
"JCI Indonesia ingin berperan aktif memberikan sumbangsih pemikiran dan pembangunan ekonomi. Kami memiliki program umum seperti memantapkan keberadaan JCI Indonesia sebagai organisasi pemuda, meningkatkan kinerja organisasi agar dapat mengoptimalkan fungsi dan peran dalam membentuk generasi muda yang unggul, lalu pemberdayaan pemuda," kata Yedi.
JCI adalah sebuah federasi yang beranggotakan pemimpin dan wirausaha muda yang berusia antara 18-40 tahun, tersebar di 127 negara.
Organisasi ini bekerjasama dengan PBB, ICC, UNICEF, WHO, AIESSEC, ONGO, PAHO dan lainnya memiliki misi membangun potensi generasi muda untuk aktif melakukan perubahan-perubahan positif. Sejumlah tokoh penting diketahui tergabung dalam JCI, antara lain Bill Gates, Koffie Annan, dan bahkan, Presiden Joko Widodo.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016