Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah ahli dari Jepang akan memperagakan Integrated Services Digital Broadcasting-Terrestrial (ISDB-T), termasuk penerimaan siaran televisi dan peringatan dini darurat (Emergency Warning System/ESW) di telpon genggam, di Jakarta, Rabu (28/2). Menurut siaran pers yang diterima ANTARA News, Senin (26/2), dari Pusat Informasi dan Kebudayaan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, peragaan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi realisasi TV digital di Indonesia. Perusahaan siaran tidak perlu melakukan investasi untuk penerimaan siaran televisi secara portable dengan menggunakan telpon genggam, karena penerimaan High-definition television (HDTV) fixed dan penerimaan TV portable dapat dioperasikan dengan sarana satu transmiter dan satu saluran. HDTV ini dapat diterima sambil berkendara berkat teknologi ISDB-T yang baru diterapkan, dimana hal semacam ini tidak dapat dilakukan oleh sistem-sistem Digital Television (DTV) lainnya. Teknologi ini juga memungkinkan untuk dapat berfungsi sebagai Peringatan Dini Darurat (Emergency Warning System/EWS), yang dapat dioperasikan tidak hanya bagi fixed reception di rumah, tetapi juga dengan telepon genggam di luar rumah. Apabila terjadi keadaan darurat seperti gempa bumi dan tsunami telepon genggam dan pesawat televisi di mana pun akan menyala secara otomatis dan menerima peringatan atau pesan keadaan darurat. Dengan demikian, peringatan atau pesan akan keadaan darurat tersebut dapat tersebar kepada semua orang secara serentak dan efisien. Acara peragaan sekaligus seminar ini diselenggarakan atas kerjasama Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi (MIC) Jepang dan Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi Indonesia (Kominfo), serta Asosiasi Industri dan Bisnis Radio (ARIB), dan Japan International Cooperation Agency (JICA).(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007