Muara Teweh (ANTARA News) - Maskapai Susi Air mulai akhir Januari 2016 kembali melayani penerbangan bersubsidi rute pedalaman dari Muara Teweh (Kabupaten Barito Utara)-Palangka Raya (ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah) pulang pergi.
"Penerbangan yang mendapat subsidi dari pemerintah di wilayah Kalteng ini mulai operasional pada Kamis (28/1)," kata seorang petugas Bandara Beringin Muara Teweh, Asmadi, di Muara Teweh, Jumat.
Dia mengatakan, penerbangan menggunakan pesawat jenis Cessna berpenumpang 12 orang dengan frekuensi tiga kali sepekan, yakni setiap Selasa, Kamis dan Sabtu dengan harga tiket Rp404.300 belum termasuk airport tax.
"Penerbangan untuk Kamis masih sepi, bahkan dari Palangka Raya ke Muara Teweh penumpangnya tidak ada atau kosong sedangkan sebaliknya dari Muara Teweh - Palangka Raya hanya satu orang," katanya.
Masih sepinya penumpang rute Bandara Beringin Muara Teweh - Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya diduga karena belum adanya informasi dari maskapai, sehingga banyak yang belum tahu penerbangan sudah dibuka.
"Tahun ini penerbangan lebih cepat dibuka pada akhir Januari 2016, biasanya seperti tahun lalu sekitar bulan Maret," ujarnya.
Sebelumnya Susi Air sejak 31 Desember 2015 menghentikan pelayanan penerbangan bersubsidi tersebut rute Muara Teweh - Palangka Raya, karena kontrak kerja sama subsidi tahun 2015 telah berakhir.
Susi Air juga melayani penerbangan rute Bandara Beringin Muara Teweh dengan tujuan Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan Muara Teweh-Balikpapan, Kalimantan Timur setiap hari.
Rute itu, sebagai penerbangan reguler atau non subsidi, namun dilayani dengan harga tiket cukup mahal, melebihi Rp1 juta per orang.
"Rute ini diperkirakan dibuka kembali pada Pebruari 2016. Meski harga tiket relatif mahal, namun penumpangnya tetap banyak," kata Asmadi.
Seorang warga Muara Teweh Muhammad Idrus mengatakan dibukanya penerbangan Susi Air ke daerah itu membantu warga karena selama ini transportasi udara merupakan jasa angkutan alternatif yang cepat terutama di Kabupaten Barito Utara yang letaknya di pedalaman Kalteng.
"Kalau kami menggunakan angkutan darat, jarak tempuh ke Banjarmasin paling cepat sembilan jam sedangkan Palangka Raya sekitar tujuh jam," katanya.
Pewarta: Kasriadi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016