Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun tipis pada Kamis (Jumat pagi WIB), setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) tidak memutuskan kenaikan suku bunga.
Emas berjangka naik pada Kamis pagi karena pernyataan Federal Reserve AS yang dirilis Rabu, mengatakan bank sentral AS akan mempertahankan kisaran target suku bunga federal sebesar 0,25 persen hingga 0,5 persen, lapor Xinhua.
Namun, karena saham-saham AS dibuka lebih tinggi pada Kamis, para investor mulai melakukan aksi jual teknis atas emas berjangka mereka, menurut para analis.
Selain itu, harga logam mulia berada di bawah tekanan lebih lanjut karena pasar tetap belum pasti kapan kenaikan suku bunga berikutnya, dari tingkat 0,50 persen ke tingkat 0,75 akan terjadi.
Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk kenaikan suku bunga dari 0,50 persen ke 0,75 persen berada di 12 persen untuk pertemuan Maret, dan 20 persen pada pertemuan April.
Emas dicegah dari penurunan lebih lanjut karena indeks dolar AS turun Kamis. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Namun, logam mulia mendapat dukungan tambahan ketika laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan pesanan barang tahan lama turun 5,1 persen selama Desember.
Para analis mencatat bahwa angka tersebut lebih buruk dari yang diharapkan dan bahwa pesanan pesawat bagian besar dari pelemahan.
Adapun data lain pada Kamis, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan angka pendahuluan disesuaikan secara musiman untuk klaim pengangguran awal mencapai 278.000 dalam pekan yang berakhir 23 Januari. Ini penurunan 16.000 dari tingkat direvisi pekan sebelumnya 294.000. Para analis mengatakan ini juga memperpanjang beberapa tekanan pada emas.
Perak untuk pengiriman Maret turun 22,7 sen, atau 1,57 persen, menjadi ditutup pada 14,232 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April kehilangan 14,2 dolar AS, atau 1,61 persen, menjadi ditutup pada 867,90 dolar AS per ounce.
(T.A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016