Lampung Tengah (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono usai meninjau pabrik etanol di Seputih Mataram, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, Senin petang, menegaskan komitmen pemerintah untuk fokus pada program ketahanan energi nasional. "Bukan hanya soal lahan yang dimintakan dukungannya oleh Sugar Group di sini, tapi ke depan dalam tiga hingga lima tahun ini, pemerintah untuk betul-betul memikirkan peningkatan ketahanan energi," kata presiden menjawab pertanyaan wartawan. Presiden menyebutkan adanya potensi pengembangan bioenergi di Lampung yang bisa menjadi terbesar di tanah air, tapi juga tetap akan mengembangkannya di daerah lain. Karena itu, terhadap usulan manajemen Sugar Group Company (SGC) di Lampung bisa memperoleh dukungan penyediaan lahan seluas 600.000 ha, dinilai Presiden sebagai angka yang feasible. "Tim Nasional akan segera mengkaji bersama-sama dengan gubernur provinsi tertentu, seperti Lampung, Sumatera Selatan, Kalimantan dan Papua untuk menghitung ketersediaan lahan itu," ujar Presiden yang didampingi Jubir Presiden Andi Mallarangeng, dan Gubernur Lampung Sjachroedin ZP itu lagi. Menurut Kepala Negara, tidak bisa semuanya hanya disediakan oleh Lampung dan Sumsel. "Ini yang akan kita pikirkan lagi nanti," katanya. Presiden juga menegaskan bahwa tujuan program peningkatan ketahanan energi itu, adalah peningkatan lahan perkebunan tebu untuk meningkatkan produksi gula nasional sekaligus dapat menghasilkan produk etanol. Diharapkan dengan pengembangan energi etanol itu dapat menekan penggunaan bahan bakar premium yang juga dapat menghemat devisa negara, mengurangi subsidi, menciptakan lapangan pekerjaan dan banyak keuntungan lain yang dapat dicapai. "Semuanya akan dijalankan secara bertahap dan berlanjut, saya juga dapat laporan sejumlah gubernur yang menindaklanjutinya sehingga semuanya akan bergerak bersama-sama," demikian Susilo Bambang Yudhoyono.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007