"Ternyata syuting sembari tertawa-tawa itu seru juga, selama ini saya kalau syuting kan cenderung tegang karena sebagian besar filmnya serius," kata Ismail dalam sesi konferensi pers selepas pemutaran "Talak 3" untuk media di Jakarta, Kamis.
Ismail kembali berkolaborasi dengan co-sutradara, Hanung Bramantyo, untuk menggarap "Talak 3".
"Talak 3" menjadi film kedua Ismail berkolaborasi dengan Hanung setelah di film drama religius "Mencari Hilal" (2015).
Ismail sebelumnya lebih banyak berkecimpung dan menelurkan film-film pendek seperti "Shelter" (2011), "Maling" (2012) dan "400WORDS" (2013) yang kerap diputar di layar-layar festival film bertaraf internasional.
Produser rumah produksi MD Pictures, Manoj Punjabi, yang menggawangi "Talak 3" mengaku berharap film tersebut bukan menjadi film komersil terakhir Ismail.
"Mudah-mudahan ini bukan menjadi film komersil terakhir Ismail," kata Manoj.
Hal itu segera diamini oleh Ismail, yang juga mengakui bahwa sebagai pembuat film ia perlu tumbuh dewasa dan memahami bahwa film bukan sekadar sesuatu yang ia buat untuk memuaskan dirinya sendiri saja, tetapi juga agar bisa menjangkau penonton.
"Saya juga berharap ini bukan film komersil terakhir saya," katanya.
Ismail menambahkan ia mengingat lekat apa yang sempat disampaikan Hanung dalam sebuah dialog bersama dirinya.
"Mas Hanung pernah bilang, 'penonton juga butuh film bagus, kalau pembuat film hanya memikirkan dirinya sendiri, siapa yang menciptakan film bagus buat penonton,'" tuturnya.
"Talak 3" bercerita tentang upaya Bagas (Vino G. Bastian) yang sempat menalak tiga Risa (Laudya Cynthia Bella) mencari muhalil agar keduanya bisa rujuk dan menikah kembali. Pencarian itu berujung pada teman akrab Risa sejak kecil, Bimo (Reza Rahadian), yang justru memicu konflik cinta segitiga di antara tiga sekawan itu.
"Talak 3" akan diputar secara serentak untuk umum di bioskop-bioskop seluruh Indonesia sejak 4 Februari 2016.
Pewarta: G Galiartha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016