Bantul (ANTARA News) - Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat produksi jagung pipil kering selama musim tanam 2015 mengalami kenaikan sekitar 6.262 ton dibanding produksi jagung sepanjang 2014.
"Produksi jagung periode Januari sampai Desember 2015 mencapai 28.933 ton, naik dibanding produksi jagung pada periode sama di 2014 yang sebanyak 22.671 ton," kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul, Partogi Dame Pakpahan di Bantul, Kamis.
Menurut dia, kenaikan produksi jagung di wilayah Bantul selama dua tahun terakhir itu karena keberhasilan program optimalisasi lahan jagung dengan pendampingan petugas penyuluh pertanian atau Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BPTP).
Ia mengatakan, hal tersebut terbukti bahwa luas panen juga mengalami penambahan dari seluas 3.826 hektare pada 2014 menjadi seluas 4.312 hektare pada 2015 dengan realisasi terbesar pada September sampai Desember.
"Selain luas panen bertambah, produktivitas panen jagung juga naik dari rata-rata 59,26 kuintal per hektare (2014) menjadi rata-rata 67,10 kuintal jagung per hektare. Dan bersyukur kerusakan lahan jagung hanya satu hektare," katanya.
Partogi mengatakan, ke depan pihaknya juga terus mendorong peningkatan luas lahan jagung di wilayah Bantul, sebab produksi tanaman pangan itu selain untuk mencukupi kebutuhan konsumsi, juga bisa sebagai tambahan pendapatan bagi petani.
"Selain petani menanam padi, kami sarankan juga menanam jagung terutama di saat musim kemarau, karena jagung selama ini disamping dikonsumsi, juga untuk industri pembuatan pakan ternak," katanya.
Sementara itu, ia mengatakan, pada musim tanam 2016 pihaknya menargetkan produksi jagung sebanyak 25.285 ton dengan luas panen seluas 4.012 hektare dengan produktivitas rata-rata sebanyak 63,03 kuintal per hektare.
Pewarta: Heri Sidik
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016