Saleh menyampaikan hal itu saat menerima kunjungan Rokhmin Dahuri MS selaku Duta Besar Kehormatan Jeju Island, Korea Selatan untuk Indonesia serta beberapa pengusaha Korea Selatan, di Jakarta, Kamis.
“Kami menyambut baik rencana ekspansi mereka. Secara khusus saya katakan kepada pengusaha Korsel bahwa program tol laut Presiden Jokowi membutuhkan banyak kapal dan ini peluang bagi investor galangan kapal," kata Saleh melalui siaran persnya.
Menurut Saleh, dengan kebutuhan kapal yang tinggi dan instruksi Presiden Joko Widodo kepada kementerian, lembaga dan BUMN untuk membeli kapal dari galangan kapal, maka industri komponen kapal mendapat peluang untuk tumbuh.
Beberapa pengusaha Korsel itu ialah Chairman Busan Indonesia Center dan President of Daegu University of Foreign Studies Kim Soo-Il, Presiden Korwell Corporation dan Dongil Shipyard dan Sung Tae Kim (industri galangan kapal).
Selain itu, Direktur Helukabel, Pia Jeong (industri kabel listrik), dan Advisor Jinwoo Co Ltd dan Wee Jin Dong (produsen suku cadang otomotif).
Galangan kapal Indonesia dinilai telah memiliki kemampuan produksi dan berpengalaman bekerja sama dengan galangan luar negeri. Korsel juga diminta bermitra dengan galangan kapal domestik.
Kemenperin memacu industri kapal dengan insentif berupa Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) untuk impor komponen kapal dan PPN Tidak Dipungut untuk perusahaan pelayaran yang membeli kapal dari galangan nasional.
"Kami juga siap memfasilitasi investor Korsel untuk bertemu, berkenalan dan menjalin kerja sama lebih lanjut dengan industri galangan nasionalm baik BUMN maupun swasta," tegasnya.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016