Secara umum ruang pelonggaran moneter itu ada tetapi itu juga tergantung pada data bulan Desember 2015,"Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan saat ini masih ada ruang pelonggaran moneter namun keputusan ke arah itu harus mempertimbangkan data yang ada.
"Secara umum ruang pelonggaran moneter itu ada tetapi itu juga tergantung pada data bulan Desember 2015," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.
Agus menyebutkan ketika rapat Dewan Gubernur BI pada Desember 2015, BI melihat bahwa ruang untuk pelonggaran moneter itu ada dan itu ditindaklanjuti dengan penurunan BI rate pada Januari 2016.
"Kita melonggarkan moneter dengan menurunkan BI rate dari 7,5 ke 7,25, sekarnag kita melihat masih ada ruang untuk melonggarkan moneter ,amun ini hanya akan mungkin bisa diputuskan kalau kita sudah mengkaji data," katanya.
Ia menyebutkan data yang penting untuk dikaji adalah bagaimana stabilitas sistem keuangan dan bagaimana stabilitas ekonomi makro.
"Jadi kita harapkan kondisi terus bisa terjaga hingga pelonggaran moneter itu nanti bisa dilakukan," katanya.
Agus menyebutkan adanya peluang pelonggaran moneter terkait dengan perkiraan inflasi yang kemungkinan masih rendah.
Inflasi pada Desember 2015 sebesar 0,96 persen, berdasarkan survei BI pada minggu kedua Januari 2016, inflasi Januari diperkirakan 0,75 persen.
Ia menyebutkan beberapa harga komoditas yang perlu mendapat perhatian adalah hortikultura seperti cabai, bawang merah. Sementara komoditas pangan strategis yang lain adalah daging ayam dan telur ayam.
"Nah hal ini memberi tekanan 0,75 persen, ini termasuk cukup tinggi," katanya.
Namun Agus menyebutkan, pihaknya mendengar pemerintah sudah melakukan koordinasi untuk mengendalikan harga komoditas itu.
"Secara umum BI masih berkeyakinan inflasi di akhir tahun 2016 masih sesuai target yaitu empat plus minus satu persen," katanya.
Ia menyebutkan penurunan harga BBM pada Januari diharapkan memberi dampak baik terhadap laju inflasi.
"Kita lihat harga BBM itu kan diturunkan, jadi kami rasa inflasi Januari tidak akan sampai satu persen," katanya.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016