Orang lebih banyak makan daging dibanding sebelumnya, produksi sapi tidak banyak naik."
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden M. Jusuf Kalla mengatakan, kalau memang diperlukan, maka impor daging ditambah karena semakin tingginya konsumsi masyarakat Indonesia.
"Penduduk kita bertambah, penghasilan bertambah. Orang lebih banyak makan daging dibanding sebelumnya, produksi sapi tidak banyak naik. Jadi, lebih banyak permintaan dari pada persediaannya," demikian Wapres di Jakarta, Kamis.
Pemerintah sebelumnya sudah membatalkan kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sapi impor senilai 10 persen, namun harga daging sapi rata-rata masih di atas Rp100.000 per kilogram.
Selain itu, Pemerintah menyiapkan perhitungan indikatif impor beberapa komoditas pangan untuk tahun 2016, diantaranya sapi bakalan, daging sapi, kedelai dan gula.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, pada Senin (28/12) mengemukakan, untuk sapi bakalan pemerintah telah menetapkan perhitungan volume impor tahun 2016 sebanyak 600.000 sapi dan pemasukan impornya akan lebih banyak di kuartal pertama.
Pada kuartal pertama jumlah sapi bakalan yang akan diimpor mencapai 200.000 sapi, kemudian kuartal kedua sebanyak 150.000 sapi berdasarkan perhitungan memasuki hari raya Lebaran, demikian Darmin Nasution.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016