Itu APBD Pokok 2015 yang dialokasikan sebesar Rp2 miliar untuk membangunnya. Proyeknya dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Makassar."

Makassar (ANTARA News) - Proyek pembangunan beton pembatas Daerah Aliran Sungai (DAS) sepanjang delapan meter yang dianggarkan melalui APBD senilai Rp2 miliar ambruk hanya dalam waktu dua bulan setelah diresmikan.

"Heran juga, baru dua bulan dimanfaatkan oleh warga setempat tapi sudah ambruk. Padahal anggarannya itu besar loh," kata anggota Komisi C DPRD Makassar Zaenal Daeng Beta di Makassar, Rabu.

Proyek pembatas daerah aliran sungai itu mulai dibangun sejak 2015 dan selesai pengerjaannya pada akhir tahun yakni di bulan Desember dan langsung diresmikan pada saat itu.

Pembangunan proyek itu terletak di Jalan Nipa-nipa, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala. Warga setempat heran dengan kualitas jembatan yang dikerjakan karena hanya bertahan tidak lebih dari dua bulan.

"Itu APBD Pokok 2015 yang dialokasikan sebesar Rp2 miliar untuk membangunnya. Proyeknya dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Makassar," katanya.

Zaenal berpendapat, ada dua kemungkinan penyebab ambruknya pembatas sungai itu. Pertama, karena struktur tanah yang tidak kuat atau tidak kokoh.

Kedua, kualitas pengerjaan yang asal-asalan atau penurunan kualitas material. Karena itu, dia meminta agar Dinas Pekerjaan Umum (PU) mengecek lapangan.

"Saya kira ini patut diperiksa dengan cermat kenapa bisa begitu. Baru dua bulan kenapa bisa ambruk begitu," ucap legislator PAN Makassar tersebut.

Salah seorang warga sekitar Sungai Nipa-nipa, Suardi mengatakan, pembangunan jembatan hingga pembatas sungai baru dimanfaatkan sebulan lalu. Pengerjaannya sendiri baru diselesaikan akhir Desember 2015.

"Setelah hujan tiga hari lalu, proyek beton pembatas sungai ambles dan kalau dibiarkan terus demikian tentu amblesnya akan melebar lagi," ujar Suardi.

Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016