"Karena bakal ganggu orang yang nonton, dan agak bahaya juga," kata Presiden Direktur JFP Dewi Gontha saat ditemui di konferensi pers di Jakarta, Selasa (21/6) sore.
Untuk pertama kalinya mereka juga melarang penonton membawa kamera profesional, digital maupun action camera.
Java Jazz tahun ini menghadirkan 11 panggung, lebih sedikit dari tahun lalu yang berjumlah 17.
Menurut Dewi, meski jumlah panggung berkurang, kapasitas yang mereka sediakan justru lebih banyak, seperti menggunakan ruang B3-C3 di JIExpo Kemayoran.
Panggung yang mereka kurangi adalah yang berada di lantai-lantai atas karena cukup sulit menarik penonton untuk naik ke lantai tersebut.
Masih ada penonton yang tidak tahu ada pertunjukan di lantai atas gedung meski musisi yang tampil menarik.
"Jadi, kami putuskan tahun ini semua main di bawah," kata dia.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016