Petenis peringkat satu dunia itu menang 6-3, 6-2, 6-4 atas Nishikori pada pertandingan yang dimainkan selama dua jam tujuh menit di Rod Laver Arena untuk mencapai empat besar, lapor AFP.
Kini Djokovic akan berhadapan dengan juara Grand Slam sebanyak 17 kali Federer pada pertemuan ke-45 mereka, di mana sejauh ini masing-masing petenis menggenggam 22 kemenangan.
Ini akan menjadi semifinal di ajang Grand Slam untuk kesepuluh kalinya bagi Djokovic, dan yang keenam di Melbourne.
"Selalu merupakan tantangan hebat untuk bermain melawan Roger," kata Djokovic perihal semifinal yang akan dimainkan pada Kamis. "Anda tidak perlu menghabiskan kata-kata apapun pada pencapaian-pencapaiannya, apa yang telah ia lakukan untuk olahraga ini."
"Ia merupakan juara yang hebat, saya sangat menghormati dia dan kami akan menjalani pertandingan bagus."
Djokovic, berkat kemenangannya atas Nishikori, kini berada pada rentetan 19 kemenangan beruntun di ajang Grand Slam, dan belum pernah kalah di turnamen utama sejak ia ditaklukkan Stan Wawrinka pada final Prancis Terbuka tahun lalu.
Laju kemenangan terpanjang petenis Serbia itu adalah 27 kemenangan, yang mencakup gelar-gelar Wimbledon 2011, AS Terbuka 2011, dan Australia Terbuka 2011, dan finis sebagai runner up pada Roland Garros 2012.
Unggulan ketujuh Nishikori menaklukkan Djokovic pada semifinal AS Terbuka 2014, namun ia kalah cepat saat melawan petenis Serbia itu pada pertandingan perempat final mereka yang dimainkan di Melbourne.
Djokovic hanya melepaskan 11 pukulan groundstroke yang menjadi pukulan kemenangan untuk menyingkirkan Nishikori, yang total melakukan 54 "unforced error" dan servicenya dipatahkan sebanyak enam kali.
Penampilan Nishikori merosot dan ia kalah pada servicenya pada kedudukan 3-2 di set pertama, yang terjadi karena "double fault."
Djokovic mengukir sembilan angka beruntun untuk mengendalikan set dan menyelesaikannya dengan menyambar pukulan forehand Nishikori pada "set point."
Pertandingan ini sedikit dinodai dengan kedua petenis yang melakukan kesalahan saat melepaskan pukulan voli, namun service break awal Nishikori terbukti menentukan ketika Djokovic unggul dua set dengan permainan serve yang kuat.
Petenis peringkat satu dunia itu berada di bawah tekanan setelah gagal pada servenya di game kedua set ketiga, namun Nishikori harus menahan break dengan pukulan forehand panjang pada break point.
Serve Djokovic kembali dipatahkan ketika Nishikori berupaya bangkit pada kedudukan 3-1, namun harapan petenis Jepang itu kembali merosot akibat serve berikutnya.
Nishikori kalah pada service game ketiganya, ketika unggulan teratas itu mengandalkan kekuatan untuk meraih kemenangan pada match point ketiganya dengan pukulan backhand yang keras.
(Uu.H-RF/D011)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016