Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana menjelaskan usai santap siang di Palacio Presidencial bersama Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak, Presiden Jokowi melanjutkan kunjungan kenegaraan ke Kantor Perdana Menteri Timor Leste di Dili, Timor Leste, Selasa siang.
Di sana, Presiden Jokowi bertemu dengan PM Rui Maria de Araujo. Jokowi didampingi oleh Menteri Luar Negeri masing masing negara.
Presiden Jokowi memfokuskan pembicaraan dengan PM Timor Leste pada masalah perbatasan dan menegaskan kesiapan Indonesia untuk menjadi mitra utama dalam pembangunan Timor Leste.
"Saya yakin Timor Leste juga memiliki komitmen yang sama dengan Indonesia," ucap Presiden.
Setelah pertemuan Tete-A-Tete kemudian dianjutkan dengan pertemuan bilateral antara delegasi RI yang dipimpin Presiden Jokowi dengan delegasi Timor Leste yang dipimpin oleh PM Rui Maria de Araujo di Kantor PM Timor Leste di Dilli.
Dalam pertemuan bilateral, Presiden Jokowi memfokuskan pembicaraan pada dua hal yakni kerja sama ekonomi dan "people to people contact".
Sementara dalam perdagangan dan investasi, Presiden Jokowi menyampaikan kesiapan Indonesia untuk menjadi mitra dalam pembangunan infrastruktur di Timor Leste.
Sepanjang 2011-2015, telah tercatat pembangunan infrastruktur Timor Leste, berupa jalan, jembatan, bandara, dan gedung-gedung pemerintahan oleh BUMN dan swasta Indonesia dengan total nilai sebesar 344 juta dolar AS.
Dan tahun ini, lanjut Presiden, total proyek yang akan dikerjakan mencapai Rp7 triliun.
Pada kesempatan ini, Presiden Jokowi menegaskan komitmen Indonesia untuk menjadi mitra utama dalam penyediaan obat-obatan dan alat-alat kesehatan.
"Saya akan mendorong pembangunan distribution center di Atambua untuk memberi pelayanan khusus bagi Timor Leste," kata Presiden.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016