Jakarta (ANTARA News) - PT Bank BNI Syariah mencetak laba sepanjang 2015 sebesar Rp228,52 miliar atau tumbuh 39,98 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp163,25 miliar.
"Alhamdulillah, dalam mengakhiri 2015, BNI Syariah mencatat aset sebesar Rp23,01 triliun atau tumbuh 18,09 persen (yoy). Hal ini disertai dengan laba yang terbentuk sebesar Rp228,52 miliar," kata Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano saat jumpa pers di Jakarta, Selasa.
Laba tersebut ditopang oleh penyaluran pembiayaan mencapai Rp17,7 triliun, meningkat 18 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp15 triliun.
Porsi pembiayaan terbesar BNI Syariah masih dari pembiayaan konsumer sebesar Rp9,3 triliun atau tumbuh 18,4 persen.
Sementara itu, pembiayaan produktif mencapai Rp3,95 triliun yang terdiri dari pembiayaan komersial Rp1,4 triliun dan pembiayaan di bawah Rp10 miliar sebesar Rp1,8 triliun.
Sedangkan sisanya merupakan pembiayaan di bawah Rp2 miliar seperti pembiayaan mikro, kredit wirausaha, dan sisa kredit usaha rakyat (KUR) tahun sebelumnya.
Direktur Bisnis BNI Syariah Imam T Saptono menuturkan, pada tahun ini BNI Syariah menerapkan strategi penyaluran pembiayaan yang lebih konservatif.
"Kami targetkan pertumbuhan pembiayaan 14-16 persen, namun ada peluang swing up (meningkat lebih tinggi) karena sinergi dengan induk (BNI) akan lebih kencang lagi," ujar Imam.
Sedangkan dari sisi dana pihak ketiga (DPK), BNI Syariah berhasil menghimpun dana mencapai Rp19,3 triliun di mana sebanyak Rp7,4 triliun merupakan tabungan dan sebanyak Rp10,4 triliun dalam bentuk deposito.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016