Bekasi, Cikarang (ANTARA News) - Kepolisian Sektor Tarumajaya Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyelidiki peristiwa ambruknya tiga ruang kelas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Permata yang berada di Jalan Raya Tarumajaya, Desa Segarajaya, Senin dini hari.
"Upaya yang saat ini kami lakukan terkait murid sekolahnya dulu agar tetap bisa belajar seperti biasanya. Karena, hari ini akibat tiga bangunan itu hancur mereka harus diliburkan sementara," kata Kanit Reskrim Polsek Tarumajaya Iptu Jefri di Cikarang.
Menurut dia, sebanyak tiga ruang kelas SMK Permata di Jalan Raya Tarumajaya, Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi roboh diduga diterjang bangunan Tanggul Penahan Tanah (TPT) proyek perumahan Segara City milik PT Hasanah Damai Putra (HDP).
Pihaknya mengaku tengah mendalami penyebab pasti robohnya tanggul penahan tanah milik perumahan tersebut.
Menurut dia, upaya terpenting pihaknya saat ini sedang memastikan agar para siswa di sekolah yang rusak itu dapat tetap belajar seperti biasanya.
Jefri memastikan, PT HDP menyatakan siap bertanggungjawab terkait ruangan pengganti bagi para murid agar tetap sekolah dan beraktivitas belajar mengajar seperti biasanya.
"Pengembang siap menyediakan dua ruko sebagai tempat sementara siswa belajar. Namun, pihak sekolah menolak dengan alasan akses yang jauh dari sekolah," katanya.
Pihak sekolah untuk sementara lebih memilih menggunakan ruang lab dan bangunan TK yang ada disekitarnya sebagai pengganti ruang untuk murid belajar.
Polsek Tarumajaya, kata dia, akan melibatkan ahli di bidang bangunan untuk memastikan adanya kesalahan pada perencanaan bangunan tanggul tersebut.
"Kami tetap menyelidiki kasus ini, ahli akan kita panggil dan terpenting pihak perumahan bertanggung jawab atas kasus tersebut dan mau ganti rugi kerusakan sekolah," katanya.
Pihaknya pun memastikan tidak ada korban jiwa dalam perstiwa tersebut.
Adapun kerusakan yang dialami sekolah tersebut ada pada sisi atap dan dinding yang bersebelahan dengan TPT Segara City.
Tiga bangunan sekolah yang roboh itu di antaranya, ruang kelas dari kelas 10 sampai kelas 12 dan hanya tersisa ruang Tata Usaha.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016