... praktik pembangunan ekonomi yang ada saat ini juga menghadirkan ketimpangan dan ketidakadilan...

Bandung (ANTARA News) - Presiden keenam Indonesia, Dr Susilo Yudhoyono, membeberkan sejumlah tantangan dan masalah ekonomi fundamental yang dihadapi Indonesia saat ini, di antaranya sektor ekonomi yang masih bertumpu pada bidang komoditas tambang dan pertanian.

"Artinya ekonomi yang bertumpu pada dua bidang ini tidak akan bertahan secara permanen. Anjloknya harga migas, batu bara, kelapa sawit dan lain-lain. Kita tidak bisa lagi mengharapkan keuntungan dari komoditas tersebut," kata Yudhoyono, dalam orasi ilmiah "Kontribusi Sains dan Teknologi Terhadap Green Economy dan Pembangunan Berkelanjutan", di Aula Barat Kampus ITB, Kota Bandung, Senin.

Menurut dia, dua komoditas tersebut akan menjadi tantangan manakala keberadaan semakin dibatasi di pasar global karena dinilai sebagai produk yang tidak ramah lingkungan.

Tantangan dan masalah ekonomi fundamental Indonesia yang kedua, lanjut dia, ialah jika kerusakan-kerusakan tidak dilakukan perbaikan serius seperti kawasan hutan yang tidak ada untuk kawasan konservasi air maka dalam jangka panjang akan memukul ekonomi Indonesia

"Ketiga adalah praktik pembangunan ekonomi yang ada saat ini juga menghadirkan ketimpangan dan ketidakadilan. Pertumbuhan ekonomi yang ada saat ini makin melebarkan ketimpangan ekonomi," kata dia.

Oleh karena itu, lanjut SBY, saat dirinya memimpin roda pemerintahan Indonesia, porsi anggaran untuk sumber daya termasuk anggaran negara mendapatkan porsi yang seimbang antara yang serba fisik dan manusia.

"Termasuk pembangunan infrastruktur dan pembangunan sumber daya manusia. Saya menolak tekanan dunia investasi termasuk kalangan asing, yang harus mengalokasikan APBN yang besar untuk pembangunan infrastruktur dan menghilangkan subsidi," kata dia.

Ia mengatakan jiwa dan nafas ekonomi politik yang dipilihnya tersebut juga menyiratkan semangat ekonomi hijau (green economy) yang ingin mewujudkan pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan dan keadilan sosial.

"Dan pidato ilmiah penganugerahan doktor kehormatan saya ini mengandung tiga elemen utama yakni ekonomi hijau, pembangunan berkelanjutan dan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata dia.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016