Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional mengintensifkan promosi produk Indonesia untuk mengincar pasar potensial alat kesehatan di Timur Tengah.
"Kami terus berupaya meningkatkan ekspor melalui promosi, terutama saat perekonomian global mengalami perlambatan," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak, dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin.
Kementerian Perdagangan tengah membidik pasar potensial alat kesehatan di Kawasan Teluk dan Timur Tengah. Indonesia pun akan berpartisipasi pada pameran Arab Health yang berlangsung pada 25-28 Januari 2016 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Nus mengatakan, peluang ekspor alat kesehatan Indonesia ke dunia cukup besar dan keikutsertaan Indonesia kali ini sekaligus memanfaatkan UEA sebagai hub atau pintu masuk ekspor di kawasan Timur Tengah dan negara-negara sekitarnya.
"UEA merupakan hub atau pintu masuk ekspor bagi kawasan Timur Tengah dan negara-negara sekitarnya yang membutuhkan berbagai produk peralatan kesehatan, terutama negara-negara yang tengah terlibat konflik," kata Nus.
Tren ekspor peralatan kesehatan Indonesia ke dunia selama lima tahun terakhir atau periode 2010-2014 tercatat sebesar 6,42 persen dengan nilai ekspor sebesar 273,8 juta dolar AS pada 2014.
Sementara potensi pasar di Kawasan Teluk dan Timur Tengah juga sangat menjanjikan. Neraca perdagangan antara Indonesia dengan UEA pada 2014 surplus sebesar 748,8 juta dolar AS bagi Indonesia.
"Pemerintah melakukan berbagai upaya demi menggenjot ekspor karena pasar yang bisa digarap masih sangat besar," ujar Nus.
Arab Health merupakan pameran produk kesehatan terbesar untuk kawasan Afrika dan Timur Tengah yang dikunjungi oleh para importir, wholeseller, dan distributor dari berbagai negara.
Tahun lalu, Arab Health diikuti sebanyak 3.746 eksibitor dari 70 negara dengan jumlah paviliun negara sebanyak 35 negara pada area seluas 60 ribu meter persegi.
Pada tahun 2016 ini, jumlah peserta yang akan turut berpartisipasi diperkirakan mencapai lebih dari 4.000 eksibitor yang berasal dari 37 negara dan diharapkan dapat dikunjungi oleh lebih dari 130 ribu tenaga profesional kesehatan dari 163 negara.
"Pameran ini sangat penting untuk produk kesehatan Indonesia semakin dikenal dan diserap oleh pasar di dua kawasan tersebut," ujar Nus.
Paviliun Indonesia bertemakan Trade with Remarkable Indonesia menempati lahan seluas 72 meter persegi dan kurang lebih sebanyak 10 perusahaan siap berperan serta.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016