Stockholm (ANTARA News) - Universitas Orebro di pusat Swedia akan ditutup pada Senin setelah ancaman anonim memicu kekhawatiran akan terjadinya pembantaian berencana.

"Sebuah ancaman yang ditujukan terhadap Universitas Orebro telah dibuat pada aplikasi Jodel, "kata universitas itu Minggu di lamannya.

"Kami tidak bisa membahayakan keselamatan siswa, staf dan pengunjung.Oleh karena itu kami telah memutuskan, setelah konsultasi dengan polisi, untuk menutup universitas pada Senin 25 Januari. "

Jodel adalah aplikasi buatan Jerman untuk ponsel yang memungkinkan siswa di kampus yang sama untuk saling berhubungan satu sama lain secara anonim dan populer di kalangan universitas di Swedia.

Menurut kantor berita Swedia TT, pesan yang disebarkan di Jodel pada Sabtu itu mengatakan agar siswa tidak masuk pada hari Senin "jika (mereka) mau selamat."

Universitas ini telah mengajukan keluhan dan polisi telah meningkatkan kehadiran mereka di area kampus, kata lembaga itu. Universitas ini memiliki 17.000 mahasiswa dan 1.200 karyawan.

Pada 12 Oktober, Universitas Lund di Swedia selatan menerima ancaman sejenis dan tertutup selama sehari.

Pesan itu mirip dengan pesan yang dikeluarkan sebelum penembakan di Umpqua Community College di Amerika Serikat pada 1 Oktober, ketika seorang pria berusia 26 tahun menyerang dan menewaskan sembilan orang sebelum bunuh diri, kata media lokal pada saat itu.

Investigator mendapati tidak ada bahaya, dan universitas kedua terbesar di Swedia itu segera dibuka kembali.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016