Dili (ANTARA News) - PM Timor Leste, Jose Ramos Horta, Minggu, mengumumkan ia akan ikut mencalonkan diri dalam pemilihan presiden April mendatang. "Saya hari ini mengumumkan keputusan saya untuk menjadi calon presiden republik ini, menggantikan Xanana Gusmao, putra pahlawan rakyat kita," kata Ramos Horta dalam pidato yang disampaikan di Laga, Distrik Baucau. Pemilihan presiden di negara itu akan diselenggarakan 9 April. Ramos Horta dalam pidato yang disiarkan kantornya , mengatakan bahwa keputusannya untuk ikut mencalonkan diri itu dimotivasi oleh berbagai faktor dan berminggu-minggu releksi dan banyak keraguan mendahului keputusannya. "Belakangan ini saya telah diminta semua lapisan masyarakat untuk mencalonkan diri saya sebagai kandidat dalam pemilihan presiden mendatang," katanya tanpa menyebutkan nama-nama, seperti dikutip AFP. Ia mengatakan ia tahu ia memiliki kamampuan dan kapasitas untuk menjadi presiden dan dapat "memangku tanggungjawab saya kepada negara saya." Ramos Horta mengatakan ia tidak pernah menncari posisi atau kekuasaan dan menambahkan bahwa menjadi menteri luar negeri negara itu atas permintaan partai politik Fretilin tahun 2001. "Saya diangkat menjadi perdana menteri sebagai akibat dari krisis politik yang serius yang melanda negara kita , dan saya menerima tugas yang paling menyusahkan dan sulit ini," kata Ramos Horta. Ia menggantikan PM (waktu itu) Mari Alkatiri yang mengundurkan diri Juni tahun lalu setelah tekanan masyarakat yang meningkat sehubungan dengan kerusuhan yang meluas di negara itu April dan Mei. "Negara kita berada dalam krisis dan institusi-institusi kita berada dalam perpecahan , rakyat kita menderita. Untuk itu dan hanya untuk itu saya menyetujui posisi perdana menteri selama 10 bulan," kata Ramos Horta. Ia tidak menjelaskan lebih jauh tentang program yang ia kampanyekan bagi jabatan penting negara itu, dan mengatakan ia akan mengajukannya dalam masa pemilihan. Tapi ia mengatakan bahwa seorang presiden harus menjadi seorang penengah antara institusi-institusi negara yang berbeda dan ia akan mendorong dialog. "Saya dapat mengatakan bahwa saya akan terus, jika terpilih menjadi presdien untuk melanjutkan pendekatan yang sama bagi harmonisasi institusi , karena saya tahu bahwa hanya jalan ini kita akan berhasil menjamin kemerdekaan nasional dan kesatuan negara ," katanya. Ramos Horta mengatakan ia akan memegang ketentuan undang-undang untuk sementara meninggalkan kantor perdana menteri untuk menghindari penyalahgunaan kedudukannya dan fasilitas-fasilitas pemerintah. Ia mengundang inspekutur jenderal, partai-partai poliktik dan institusi-institusi lain untuk mengawasi kegiatan-kegiatannya. (*)
Copyright © ANTARA 2007