Manajer Sriwijaya FC Nasrun Umar di Palembang, Minggu, mengatakan, pembicaraan sudah dilakukan dengan BUMN itu dengan harapan dapat turut andil membesarkan duta daerah Sriwijaya FC.
"Pusri dan Pertamina sebenarnya sudah lama didekati, tapi kini akan lebih diintensifkan lagi. Jika bisa tahun ini sudah jadi sponsor," katanya.
Semangat menggaet BUMD dan BUMN ini tak lain setelah mendapatkan lampu hijau dari PT Tanjung Enim Lestari Pulp And Paper yang bersedia menguncurkan dana Rp3 miliar dalam satu tahun.
Perusahaan yang bergerak di Sumatera Selatan itu tertarik memberikan dukungan dana karena ingin memberikan sumbangsih terhadap klub yang telah menjadi kebanggaan warga Sumsel ini.
"PT TEL sudah resmi menjadi sponsor Sriwijaya FC dan diharapkan dapat membantu keuangan klub di tengah ketidakpastian kompetisi," kata Nasrun.
Sriwijaya FC berdiri sejak tahun 2005 dan hingga 2015 terdapat empat perusahaan yakni Bank Sumsel Babel, PT Bukit Asam, Perusahaan Gas Negara, dan Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi yang masih memberikan dukungan dana.
Selain dana, Sriwijaya FC telah menyiapkan skuat baru yang terdiri dari delapan pemain anyar yakni Firman Utina, Supardi Nasir, M Ridwan, Ahmad Jufrianto, Alberto Goncalves, Thierry Gathuessy, Bayu Gatra, dan Erlangga Sucipto.
Sriwijaya FC pada tahun 2015 berhasil menjadi runner up Piala Presiden, sementara di Piala Jenderal Sudirman tidak lolos putaran grup.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016