Berlin (ANTARA News) - Polisi Jerman menemukan bahwa gelombang serangan seksual dan perampokan pada malam Tahun Baru tidak hanya terjadi di Cologne tetapi juga di 12 negara bagian Jerman, kata laporan media setempat, Sabtu.

Ratusan perempuan melaporkan, mereka dilecehkan secara seksual dan dirampok oleh sebagian besar tersangka asal Afrika Utara di luar stasiun kereta api utama Cologne, tempat orang berkumpul untuk menyambut Tahun Baru.

Tapi, serangan serupa terjadi pada malam Tahun Baru di 12 dari 16 negara bagian Jerman, kata harian Sueddeutsche Zeitung, dan stasiun televisi NDR dan WDR, mengutip laporan polisi peradilan Jerman (BKA).

Saat dihubungi AFP, BKA tidak menanggapi laporan itu.

"Gejala kekerasan seksual, sebagian terkait dengan perampokan, jauh lebih besar daripada yang kami duga," kata surat kabar itu dalam lamannya, denganmenambahkan bahwa negara bagian menjadi korban dengan tingkat masalah berbeda.

Negara bagian paling banyak korban adalah North Rhine-Westphalia, termasuk kota Cologne, tempat 1.000 pengaduan diajukan, diikuti Hamburg dengan 200 pengaduan.

Di negara bagian lain, jumlah laporan kejadian lebih rendah, yakni Hesse dengan 31 pengaduan; Bavaria dengan 27 pengaduan, Baden-Wurtlemberg dengan 25 pengaduan, Bremen dengan 11 pengaduan and Berlin dengan enam pengaduan.

Satu perkara dilaporkan di Lower-Saxony, Brandeburg, Saxony, Rhineland-Palatinate, dan Saarland.

Seperti Cologne, sasaran serangan adalah perempuan di hampir semua kejadian. Menurut saksi, penyerang seringkali pemuda asal luar negeri, berusia antara 17 dan 30 tahun.

Serangan di Cologne, yang mana polisi telah menyalahkan pemuda dari Afrika Utara dan negara-negara Arab lainnya, telah memicu perdebatan sengit terkait kebijakan Kanselir Angela Merkel untuk menyambut pengungsi ke Jerman dan menerima satu juta pencari suaka pada 2015.

Pada Sabtu, Aydan Ozoguz, yang menangani masalah integrasi bagi pemerintah, mengatakan kepada surat kabar Frankfurter Allgemeine Zeitung, serangan Tahun Baru telah "meracuni" suasana di Jerman.


"Beberapa ratus penjahat tidak mewakili satu juta pengungsi," katanya.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016