Semarang (ANTARA News) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad. Nasir menyatakan mengembalikan uang pendaftaran SBMPTN dari mahasiswa lolos seleksi yang berasal dari keluarga miskin.
"Apabila mendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) diterima dan kebetulan anak miskin, kami kembalikan (uang pendaftarannya)," katanya di Semarang, Sabtu, usai meresmikan kampus baru Universitas PGRI Semarang yang dulu bernama IKIP PGRI Semarang.
Nasir mengakui memang ada kenaikan besaran pendaftaran SBMPTN tahun ini menjadi Rp200 ribu dari semula Rp100 ribu, namn kenaikan ditempuh agar penyelenggaraan SBMPTN semakin baik.
"Sekarang, kenaikan Rp200 ribu itu material enggak? Dalam artian, material ini manakala biaya itu menjadi beban dari masyarakat," kata dia.
Ia mengatakan kenaikan biaya pendaftaran itu ditempuh karena kebutuhan penyelenggaraan SBMPTN semakin meningkat sehingga tidak mungkin menetapkan biaya sama untuk SBMPTN tahun ini.
"Saya rasa pada saat biaya (pendaftaran) Rp100 ribu itu masih kurang. Makanya, kesulitan, compang-camping jalannya. Sekarang Rp200 ribu, saya harapkan mereka jalannya lebih baik," kata Nasir.
SBMPTN adalah salah satu jalur masuk penerimaan mahasiswa baru PTN lewat sistem ujian tertulis dan keterampilan.
Berbeda dari SBMPTN, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) menggunakan pola seleksi berdasarkan rekam jejak akademis mahasiswa selama bersekolah atau disebut jalur undangan.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016