"Ini memang menjadi bagian harusnya ketika pemerintah memutuskan mengembalikan ke daerah masing-masing, pemerintah memberikan jaminan bahwa anggota Gafatar yang pulang tidak membawa radikalisme, tidak membawa benih-benih yang membuat mereka meninggalkan meninggalkan keluarganya," ujar Hidayat saat dalam Peringatan Kesyukuran 90 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor di Tangerang, Jumat.
Dia mengatakan, jika tak ada jaminan ini, maka pemerintah bisa dianggap melakukan pembiaran penyebaran ideologi radikal di masyarakat.
"Kalau pemerintah hanya mengembalikan, sementara ideologinya masih sama dengan sebelumnya (saat bergabung di Gafatar), bukankah pemerintah membiarkan penyebaran ideologi radikal pada masyarakat," kata dia.
Selain itu, Hidayat juga menyoroti para ideolog Gafatar yang terkesan tak tersentuh.
Padahal, kata dia, mereka inilah yang berpotensi mengembangkan ideologinya pada masyarakat. "Harus dicermati para ideolog dari Gafatar ini, kok tidak pernah disentuh. Memang Mussadeq sudah ditangkap, tetapi, seluruh cuci otak ini terjadi saat Mussadeq dalam penjara. Di luar penjara siapa yang melakukan itu? Ini kan menjadi masalah. Ideologi akan berkembang," pungkas Hidayat.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016