Dari dulu naik turun 110-129. Saya tidak mau, maunya 40
Wonogiri, Jawa Tengah (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kunci memenangkan persaingan adalah pada infrastruktur dan etos kerja dengan memangkas peraturan-peraturan yang menyulit pemodal infrastruktur dan industri.
"Kita terlalu banyak regulasi dan peraturan ada 42 ribu," kata Presiden Jokowi saat meresmikan program investasi penanaman modal tahap III di Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat.
Presiden memerintahkan pemangkasan terhadap peraturan-peraturan yang menyulitkan pemodal industri yang disebutnya telah mempersulit diri sendiri.
"Bahkan tercatat 3.000 Perda bermasalah. Peraturan (bermasalah) itu kebanyakan harus dihapus tidak perlu dikaji kalau menyulitkan rakyat," ujar Jokowi.
Presiden juga mengatakan era persaingan antarnegara sudah tidak bisa ditolak, tanpa daya saing yang tinggi, Indonesia akan ditinggal negara lain, sehingga pembangunan infrastruktur saja belum cukup memenangkan persaingan.
"Dengan infrastruktur yang siap, daya saing kita akan naik. Dengan infrastruktur efisien kita lebih baik, biaya barang dan transport lebih murah," kata Jokowi.
Pada sektor pemerintahan, presiden mencontohkan perbaikan etos kerja dengan tidak adanya pengurusan perizinan yang memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
"Saya ingin urusan ijin itu dalam hitungan jam," tegas Presiden.
Presiden juga meminta peraturan bermasalah yang disinyalir menghambat masuknya investasi ke Indonesia untuk dipangkas saja, demi memudahkan investasi di mana posisi kemudahan berinvestasi di Indonesia saat ini adalah 109.
Jokowi ingin peringkat Indonesia naik ke 40 besar.
"Dari dulu naik turun 110-129. Saya tidak mau, maunya 40," kata Presiden.
Pewarta: Ageng Wibowo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016