Islamabad (ANTARA News) - Faksi Taliban di balik pembantaian di satu universitas di Pakistan baratdaya pekan ini pada Jumat mengeluarkan pesan video mengancam menyasar sekolah-sekolah di seluruh negara tersebut.
Video yang tersebar dengan cepat di Facebook namun tidak disiarkan oleh media resmi Tehreek-e-Taliban Pakistani (TTP) itu menampilkan Khalifa Umar Mansoor, yang faksinya menyatakan bertanggung jawab atas serangan di Universitas Bacha Khan pada Rabu.
Pria-pria bersenjata menyerbu kampus di Charsadda di Pakistan baratdaya, menewaskan 21 orang, menggaungkan kembali serangan mengerikan pada 2014 di sebuah sekolah dekat Peshawar yang juga didaku oleh faksi Mansoor.
Amukan itu mengancam dapat merontokkan rasa aman di wilayah yang mengalami kesulitan setahun setelah serangan di sekolah di Peshawar yang mengakibatkan lebih dari 150 orang tewas, sebagian besar anak-anak.
Dalam video yang dikeluarkan Jumat itu, Mansoor menegaskan bahwa faksinya menyerang universitas "karena ini tempat mencetak pengacara, tempat mencetak pejabat militer, tempat mencetak anggota parlemen, yang kesemuanya menentang kekuasaan Allah".
Alih-alih menyasar tentara bersenjata, dia mengatakan, "kami akan menyasar tempat-tempat pembibitan orang-orang itu".
"Kami akan melanjutkan serangan ke sekolah-sekolah, kampus, dan unversitas di seluruh Pakistan karena yayasannya memproduksi orang-orang murtad. Kami akan menyasar dan menghancurkan yayasan," katanya.
Mansoor mengeluarkan video yang sama setelah serangan Peshawar pada 16 Desember 2014, serangan paling mematikan di Pakistan.
Dia menyebut beberapa sekolah seperti sekolah di Peshawar, yang berjarak sekitar 50 kilometer dari Charsadda, "menyiapkan jenderal, brigadir, dan mayor yang membunuh dan menangkap sangat banyak petempur".
"Jika perempuan dan anak-anak kami tewas sebagai martir, maka anak-anakmu tidak akan lolos. Jika kalian menyerang kami, maka kami akan membalas dendam pada yang tak berdosa," katanya dalam pesan video, yang juga diunggah daring.
Pengamat menyatakan bahwa Taliban mengirim pesan impunitas atas serangan Rabu bahwa tindakan pemerintah terhadap ekstremis telah gagal dan mereka tidak bisa mencapai target sesuai harapan.
TTP, sebuah kelompok payung, secara resmi menyangkal serangan di Universitas Bacha Khan, mengecapnya "tidak islami" dan berjanji memburu mereka di belakang otak penyerangan, demikian seperti dilansir kantor berita AFP. (Uu.M038)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016