Jakarta (ANTARA News) - Salah satu kapal patroli jajaran Komando Armada Indonesia Kawasan Barat TNI AL, KAL Boa yang sedang melaksanakan Operasi Rakat Jaya 16 menghadang empat kapal kayu yang dicurigai membawa pakaian bekas di alur masuk perairan Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara, Jumat.

"Hal itu berdasarkan data intelijen dari Pangkalan Utama TNI AL I/Belawan bahwa akan ada barang ilegal yang akan masuk lewat laut dari negara tetangga menuju Tanjung Balai Asahan," kata Kepala Dinas Penerangan Komando Armada Indonesia Kawasan Barat TNI AL, Letnan Kolonel Khusus Ariris Miftachurrahman, dalam keterangannya, di Jakarta, Jumat.


Menindak lanjuti hal itu, KAL Boa segera dikerahkan mengamati dari jarak dekat secara visual dan menghadang.

Personel KAL Boa lalu mendapati empat kapal kayu itu masuk alur laut tanpa lampu navigasi dengan jarak 200 yards alias 180 meter. Selanjutnya KAL Boa menurunkan sekoci untuk menggeledah kapal itu.

Sekoci yang diawaki empat personel TNI AL tanpa dilengkapi dengan senjata segera meluncur ke arah empat kapal kayu tersebut.


Ketika sekoci akan merapat ke salah satu kapal, tanpa diduga awak kapal kayu itu melawan memakai parang, golok, dan kayu. Diperkirakan jumlah mereka sekitar 60 orang.


"Melihat situasi yang membahayakan, sekoci segera bergerak mundur dankembali ke KAL Boa untuk melaporan kejadian tersebut kepada Komandan KAL," kata pejabat TNI AL itu.

Selanjutnya setelah komandan KAL berkoordinasi dengan Pangkalan TNI AL Tanjung Balai Asahan, sekoci kembali digerakkan dan personel dilengkapi senjata api. Kemudian sekoci mendekat dan berusaha memberi peringatan kepada empat kapal tersebut untuk berhenti.


Namun orang-orang yang berada di kapal tersebut tetap melakukan perlawanan dengan menghunus senjata tajam dan melempari sekoci dengan benda-benda tajam.

Melihat gelagat yang membahayakan, personel sekoci kemudian mengeluarkan tembakan peringatan ke udara, namun hal itu tidak dihiraukan juga.

"Mereka justru melawan dan berusaha menabrak sekoci. Karena kondisi semakin terjepit, personel sekoci kemudian terpaksa melumpuhkan mereka sesuai prosedur untuk meredam perlawanan dengan menembak lampung kapal kayu itu," ujarnya.

Selanjutnya sekoci bermanuver menjauhi kapal-kapal tersebut untuk menghindari tabrakan. Akibat kejadian tersebut, satu orang tewas dan satu orang luka berat yang saat ini berada di RSUD Tanjung Balai Asahan.

"Keempat kapal kayu tersebut diduga merupakan kapal yang digunakan pihak penyelundup untuk mentransfer barang ilegal dari kapal induknya. Kapal tersebut diduga diawaki orang bayaran guna melawan aparat yang akan menangkapnya," kata dia.

Kapal induk yang di duga pembawa barang ilegal dari negara tetangga, tambah dia, saat ini telah ditahan Bea Cukai setempat serta dikawal menuju Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016