Pastika saat mengunjungi rumah Tawan, di Amlapura, Jumat, melihat langsung Tawan yang menggunakan rangkaian mekanis atau robot untuk membantu menggerakkan tangan kirinya yang lumpuh dalam melakukan pekerjaaan sehari-hari.
Tangan robot tersebut bahkan dibuat Tawan dengan menggunakan bahan-bahan bekas yang tersedia di bengkel lasnya. Bengkel tersebut sekaligus menjadi tempat tinggalnya beserta istri dan ketiga anaknya.
Melihat kondisi Tawan yang tangan kirinya tidak dapat berfungsi, Pastika menyampaikan akan menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali untuk memeriksa kondisi tangan kiri Tawan ke dokter spesialis.
Dia berjanji bahwa Pemprov Bali akan mengawal terus pengobatan Tawan sampai sembuh. Ia juga serius memberi perhatian terhadap kondisi tempat tinggal Tawan dan keluarganya yang berada di antara tumpukan sampah plastik dan besi rongsokan.
Ia pun meminta agar Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali memfasilitasi pembangunan rumah layak huni bagi Tawan dan keluarganya serta sekaligus menata kembali usaha bengkel lasnya.
"Semangat juang serta gigihnya Tawan di tengah segala keterbatasannya adalah salah satu contoh model bagi generasi muda, dengan kondisinya yang sakit dan serba kekurangan ia tidak menyerah," kata Pastika.
Kreativitas dan kecerdasannya mengundang salut Pastika karena ia bisa membuat robot yang bisa ia gerakkan untuk membantunya bekerja. Menurut dia, bukanlah pekerjaan yang mudah untuk mentransfer kerja otak dan membuat robot bergerak sesuai dengan keinginan kita.
Ke depannya, ia juga akan menginstruksikan Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk mematenkan robot yang telah berhasil dibuat Tawan, namun tentu saja harus didasarkan pada penelitian serta kajian untuk mendapatkan hak paten tersebut. "Kita harus hargai semangatnya, hargai otaknya sehingga pantas mendapat apresiasi yang tinggi, " ungkapnya.
Sementara itu, Tawan menyampaikan apresiasi serta ucapan terima kasih atas perhatian yang ditunjukkan Gubernur Pastika atas kondisi dirinya.
Ia menuturkan bahwa sejak enam bulan lalu tangan kirinya tidak dapat berfungsi karena stroke yang berakibat pada terpuruknya kondisi perekonomian keluarganya.
Dengan semangat jengah dan penuh kesabaran, rongsokan barang bekas ia buat menjadi robot yang bisa membantu dirinya bekerja." Robot ini bisa bekerja karena dikendalikan otak dan masih jauh dari sempurna," ucapnya.
Ke depannya ia sangat berharap Pemprov Bali bisa membantu khususnya bagi upaya penyembuhan penyakitnya juga mewujudkan rumah yang layak huni bagi keluarganya. "Kalau saya sudah sembuh, saya mau buat robot yang bisa dipakai oleh orang yang sedang sakit," kata Tawan.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016