"Masyarakat kota tidak perlu khawatir dengan berbagai isu dari luar kota," katanya saat ditemui usai menghadiri rapat persiapan Hari Pers Nasional 2016, di Mataram, Kamis.
Meski demikian, katanya, Polres Mataram masih berstatus siaga satu sejak 14 Desember 2015, sesuai erintah.
"Jika kami menggunakan seragam PDL (pakaian dinas lapangan) seperti ini, artinya kami sedang siaga satu," katanya sambil menunjukan seragam PDL yang digunakannya.
Menurut dia, beberapa kegiatan pengamanan yang harus ditingkatkan dalam masa siaga satu itu antara lain, mengamankan markas polres sebab aparat keamanan juga rentan menjadi sasaran teroris.
Selain itu, menekankan seluruh anggota kepolisian di pos pengamanan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai hal yang dapat mengarah pada adanya indikasi gangguan keamanan.
"Selain aparat keamanan, yang rentan menjadi sasaran adalah orang asing, simbol-simbol luar yang berbau-bau asing, serta pusat perbelanjaan," sebutnya.
Pengamanan pusat-pusat perbelanjaan dilakukan secara patroli tidak menetap. Sementara, pengamanan pintu-pintu masuk Kota Mataram oleh masing-masing jajaran di setiap polsek.
Heri Prihanto berharap, untuk tetap menjaga keamanan dan kondusivitas wilayah Kota Matarami, masyarakat hendaknya ikut berperanan.
"Tanpa peran serta masyarakat, aparat kami tentu tidak dapat berbuat secara maksimal," katanya.
Pewarta: Nirkomala
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016