Sydney (ANTARA News) - Penduduk sipil Timor Timur kedua Sabtu tewas akibat cedera yang didapat dalam bentrokan dengan tentara Australia di ibukota Dili, kata Pasukan Pertahanan Australia (ADF). Seorang pemuda Timor Timur meninggal Jumat di tempat terjadinya bentrokan di kamp pengungsi dekat Bandara Comoro Dili, dan korban ketiga sedang dirawat atas luka-luka yang di deritanya di Rumah Sakit Dili, kata ADF. ADF mengatakan, sekelompok prajurit Australia berada di Timor Timur sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian internasional, berusaha mengatasi kerusuhan di kamp pengungsi manakala penembakan-penembakan terjadi pada Jumat pagi. "Tentara ADF menyerang dengan panah-panah besi, yang berpotensi sebagai senjata pembawa maut," kata ADF dalam pernyataannya. "Dalam dua kesempatan selama insiden itu berlangsung, tentara ADF dengan maksud mempertahankan diri menembaki para penyerang." ADF mengatakan, peristiwa merupakan insiden yang patut disesalkan karena melibatkan hilangnya nyawa. Penembakan-penembakan itu kini sedang diselidiki oleh Pasukan Keamanan Internasional (ISF) dan kepolisian PBB berusaha menegakkan perdamaian di negara kecil itu. Kematian-kematian itu terjadi di tengah upaya-upaya untuk mengawasi bangkitnya kembali aksi-aksi kejerasan di jalan-jalan di ibukota Timor Timur, yang menyebabkan tujuh petugas polisi PBB cedera Rabu dan 148 warga ditahan. Kekerasan, yang kebanyakan dilakukan antar pemuda yang ikut ambil bagian pada gang-gang yang saling bermusuhan, adalah beberapa dari kerusuhan yang melanda Dili sejak kerusuhan besar yang terjadi pada April sampai Mei tahun lalu, yang menewaskan 37 orang. PBB telah mengirimkan sekitar 1.300 polisi untuk membantu memulihkan keamanan, dengan didukung oleh ISF yang dipimpin Australia, yang berkekuatan 1.000 prajurit, demikian AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007