Jakarta (ANTARA News) - Dirut PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Arwin Rasyid mengatakan dirinya siap tidak menjabat lagi di BUMN itu jika memang diputuskan pemegang saham. "Tergantung pemegang saham. Yang penting apa yang terbaik buat Telkom," kata Arwin Rasyid, usai mendampingi Menneg BUMN Sugiharto menyerahkan bantuan kompor gas kepada 10.000 warga Kelurahan Bukit Duri dan Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta, Sabtu. Pada 28 Februari 2007, dijadwalkan akan digelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang salah satu agendanya adalah pembicaraan kemungkinan pergantian direksi. Rumor berkembang, pemerintah melalui Kementerian BUMN selaku kuasa pemegang saham Telkom, akan memutuskan mengganti sejumlah anggota direksi termasuk mengganti posisi Dirut Arwin Rasyid. Menurut Arwin, dirinya juga sudah mengetahui adanya rumor penggantian dirinya, untuk selanjutnya ditempatkan sebagai Dirut di PT Indosat Tbk, operator telekomunikasi yang sekitar 14,9 persen sahamnya dimiliki pemerintah. "Kita adalah pekerja, ditempatkan atau tidak itu biasa. Dari bankir masuk ke industri telekomunikasi seperti saya dari Danamon ke BNI dan ke Telkom seperti itu biasa saja," tegas Arwin. Desakan agar ada pergantian direksi Telkom disampaikan Komisaris Utama Tanri Abeng kepada Kementerian BUMN. Tanri Abeng juga pernah menyatakan, sekitar 30 nama sudah masuk ke Kementerian BUMN untuk mengikuti uji tuntas dan kepatutan (fit and proper test).(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007