Bandung (ANTARA News) - Industri pertahanan nasional PT Pindad (Persero) menargetkan penjualan produk alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan komponen senilai Rp3 triliun pada 2016.
"Penjualan produk Pindad terus meningkat, kami terus berupaya maksimal dan pada 2016 target penjualan sebesar Rp3 triliun," kata Direktur Utama PT Pindad (Persero) Silmy Karim pada kunjungan Wapres Jusuf Kalla di Kompleks Pindad Kota Bandung, Rabu.
Pindad menurut dia melakukan berbagai langkah strategis antara lain memperkuat lini bisnis, pengembangan serta melakukan beragam inovasi produk berorientasi masa depan.
Langkah strategi lainnya yang telah digulirkan produsen persenjataan dan kendaraan tempur itu juga melakukan kerja sama dengan sejumlah perusahaan dalam maupun luar negeri sekaligus memperkuat jaringan termasuk melakukan sertifikasi produk.
"Panser Badak telah mendapat sertifikasi produk untuk kendaraan tempur, salah satunya dengan menjalani uji tembak dengan canon," katanya.
Pengakuan kualitas dan sertifikasi itu menurut dia menunjukkan produk PT Pindad memiliki kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan serta tidak kalah dari produk mancanegara.
Pertumbuhan penjualan produk Pindad juga tidak lepas dari peningkatan yang signifikan kontrak penjualan produk.
Menurut Silmy kenaikan kontrak pada 2015 mengalami kenaikan cukup signifikan yakni 59 persen.
Kendaraan tempur yang diproduksi oleh Pindad antara lain Paner Anoa 6x6, Panser Badak 4x4 dan Komodo. Selain itu Pindad juga melakukan retrofit Tank AMX-13.
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016