Roma (ANTARA News) - Juara bertahan Juventus akan berhadapan dengan Inter Milan untuk memperebutkan satu tempat di final Piala Italia, setelah menyingkirkan Lazio dengan skor 1-0 pada semifinal yang berlangsung pada Rabu di mana teknologi garis gawang menjadi penentu gol semata wayang.

Dengan bekal sepuluh kemenangan beruntun di Liga Italia, Juventus mengemas gol satu-satunya pada pertandingan ini pada menit ke-66 di Stadio Olimpico, lapor AFP.

Pemain internasional Swiss Stephan Lichtsteiner, mantan bintang Lazio, berada di posisi yang tepat dan waktu yang tepat untuk menggulirkan bola melewati garis gawang setelah gebrakan Simone Zaza mengenai mistar gawang.

Kiper Lazio asal Albania Etrir Berisha berpikir ia telah menghadang sambaran jarak dekat Lichtsteiner, namun teknologi garis gawang memperlihatkan bahwa bola telah melintasi garis gawang.

"Itu akan menjadi semifinal yang indah, Anda harus menghadapi klub-klub terbesar untuk mencapai akhir, namun saat ini kami fokus pada pertemuan dengan Roma di liga pada akhir pekan ini," kata pelatih Juve Massimiliano Allegri.

Pada Selasa, Inter menang 2-0 atas Napoli pada pertandingan yang dibayang-bayangi pertikaian antara pelatih Roberto Mancini dan Maurizio Sarri.

Mancini menuding sejawatnya di Napoli Sarri sebagai seorang yang "rasis," dan mengklaim rivalnya itu menyebutnya sebagai "gay."

Mancini dan Sarri berselisih di tepi lapangan setelah Adem Ljajic menyelesaikan pertandingan perempat final di Stadion San Paolo di Naples pada fase akhir, untuk menambahi gol pembukaan Stevan Jovetic.

"Maurizio Sarri merupakan orang rasis dan orang seperti dia tidak memiliki tempat di sepak bola," kata Mancini kepada RAI TV setelah pertandingan.

"Ia menggunakan kata-kata rasis. Ia mulai melecehkan saya dan kemudian berteriak kepada saya, menyebut saya seorang gay."

Mancini berkata bahwa Sarri menggunakan kata-kata "frocio" dan "finocchio," kedua kata itu dalam bahasa Italia mengandung makna "gay."

Sarri menepikan perseteruan itu dan menyebutnya sebagai bagian dari pertandingan.

"Saya pernah melihat dan mendengar yang lebih buruk di atas lapangan," ucapnya. "Saya berharap setelah suasana mendingin, Mancini juga akan mengubah sudut pandangnya."

"Dalam kata-kata saya, tidak ada bentuk diskriminasi, saya tidak menentang homoseksual. Saya telah meminta maaf kepada Mancini, bagi saya semuanya baik-baik saja."

Pertandingan semifinal lainnya akan mempertemukan tim divisi ketiga Alessandria dengan AC Milan.
(Uu.H-RF/A016)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016