Tujuannya agar seluruh warga pendatang dapat teridentifikasi keberadaan dan aktivitasnya di Kota Bekasi."
Bekasi (ANTARA News) - Polresta Bekasi Kota, Jawa Barat, menggelar operasi yustisi ke sejumlah kontrakan dan kos-kosan di wilayah hukum setempat guna antisipasi penyebaran paham radikalisme.
"Sejak sepekan terakhir ini kegiatan operasi yustisi kita intensifkan lagi pascakejadian teror di Sarinah, Jakarta," kata Kapolresta Bekasi Kota, Kombes Pol Herry Sumarji di Bekasi, Rabu.
Menurut dia, operasi yustisi digelar pihaknya dengan melibatkan sejumlah instansi terkait seperti dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Satuan Polisi Pamong Praja dan sejumlah pihak terkait lainnya.
"Kami juga libatkan organisasi kepemudaan dan kelompok masyarakat lainnya agar bersinergi memerangi tindakan radikal," katanya.
"Sasaran kita adalah kos-kosan dan sejumlah rumah kontrakan secara menyeluruh di 12 kecamatan Kota Bekasi," katanya.
Dia mengatakan, kegiatan tersebut merupakan instruksi Polri guna mempersempit ruang gerak para pelaku teror maupun penyebar paham radikal lainnya.
"Sehari pascaledakan bom di Sarinah, kami langsung intensifkan kegiatan razia maupun operasi yustisi," katanya.
Menurut dia, Bekasi merupakan kawasan yang strategis yang banyak dikunjungi pendatang mengingat lokasinya yang berdekatan dengan ibukota.
Pihaknya telah melakukan penyisiran terhadap potensi penyebaran paham radikalisme di wilayahnya dengan memeriksa identitas, termasuk Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Tujuannya agar seluruh warga pendatang dapat teridentifikasi keberadaan dan aktivitasnya di Kota Bekasi," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016