Pertama, untuk memastikan produk selalu bagus, Aziz mengatakan bahwa Lenovo selalu melakukan sertifikasi untuk military spec test.
"Lebih dari 10 tes yang kami lakukan, lebih banyak tes yang kami lakukan dibandingkan produk-produk tahun lalu," kata dia dalam peluncuran ThinkPad Lenovo seri P, di Jakarta, Rabu.
Kedua, menurut Aziz, yang paling penting dari sebuah perangkat kerja adalah dari sisi integrasi antara software dan hardware.
"Karena software tidak akan berjalan jika seandainya device driver atau device hardware yang ada di dalam mobile box tidak disertifikasi oleh CSV (Independent Software Vendor)," ujar dia.
"Kami juga melakukan sertifikasi dengan berbagai software yang ada di pasar, khususnya aplikasi yang menggunakan high performance mobile product, contohnya aplikasi untuk melakukan desain, sepeti autodesk dan adobe," sambung dia.
Ketiga, Lenovo memilih untuk tetap mempertahankan sejumlah fitur penting di ThinkPad untuk kenyamanan pengguna.
"Dari tahun ke tahun produk kami berbeda, tapi kami selalu menggunakan keyboard, touchpen dan trackpoint. Kami ingin pengguna merasa nyaman menggunakan produk kami," kata Aziz.
Satu tantangan lain untuk perangkat kerja mobile, menurut Aziz adalah grafis. Bagi pengguna yang menggunakan aplikasi desain, hal yang terpenting adalah grafis.
Namun, untuk menjalankan grafis dengan performa yang tinggi, sering terganjal dengan masalah konsumsi power. "Semakin baik performa grafis biasanya konsumsi power semakin besar dan tinggi," ujar Aziz.
Dalam mengatasi hal ini, Lenovo bekerja sama dengan NVIDIA untuk melakukan benchmark komparasi antara performa mobile workstation sebelumnya dan mobile workstation generasi terbaru.
"Untuk generasi yang baru, ada dua hal yang kita dapatkan dari grafis terbaru dari NVIDIA yaitu performa lebih bagus dan konsumsi power lebih efisien dibandingkan produk sebelumnya," pungkas Aziz.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016