Jakarta (ANTARA News) - Situs belanja online fesyen dan kecantikan (fashion e-commerce) Berrybenka berkomitmen akan memperkuat ekspansi ke wilayah-wilayah di luar Jakarta demi menjangkau penetrasi yang lebih luas lewat strategi online to offline (O2O).
Strategi O2O tersebut akan digarap melalui beberapa lini salah satunya melalui aktivasi offline seperti pop up store dan offline bazaar.
"Kami akan perbanyak pop up store dan bazaar tahun ini, karena beli baju berbeda dengan beli handphone misalnya. Kebanyakan orang masih harus lihat dulu bajunya," kata CEO PT. Berrybenka Jason Lamuda, di Jakarta, Rabu.
Menurut Jason, Berrybenka hanya akan menggelar pop up store dan bazaar di luar Jakarta. Selain menjual lebih dari 1000 merek lokal dan internasional termasuk in-house label, Berrybenka juga akan menghadirkan Hijabenka.
"Kalau bazaar akan kami gelar selama tiga sampai lima hari, sedangkan pop up store hadir lebih lama sekitar tiga hingga empat minggu," ujar Managing director PT . Berrybenka Danu Wicaksana.
Sejumlah daerah yang akan disambangi Berrybenka seperti Medan, Bandung, Surabaya, Makassar, Manado, Semarang, Yogyakarta, dan Balikpapan.
Meskipun hadir secara offline, fashion e-commerce yang telah hadir sejak tahun 2012 itu akan lebih mendorong konsumen belanja secara online saat di bazaar maupun pop up store.
"Di sana nanti konsumen bisa langsung transaksi tetapi kami akan kasih insentif untuk yang belanjanya secara online dengan dikasih diskon biar masyarakat biasa dengan belanja online. Misal setelah mereka lihat-lihat bajunya, lalu mereka belanjanya di situs kami," jelas Danu.
Berrybenka juga menerapkan metode pembayaran via Indomaret, meluaskan kerja sama lintas industri di berbagai wilayah di Indonesia serta memaksimalkan potensi mobile e-commerce.
Sepanjang tahun 2015, Berrybenka telah bertumbuh hampir 200 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara Hijabenka tumbuh lebih pesat sekitar 300 persen bila dibandingkan tahun 2014.
Pewarta: Monalisa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016