Bekasi (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, membentuk unit khusus yang akan bertugas menuntaskan program 1.000 taman hingga 2018.

"Kami membentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) bidang pertamanan untuk lebih serius dan fokus mengurus taman," kata Kepala Badan Organiasi Kota Bekasi Hanan Taria di Bekasi, Selasa.

Menurut dia, unit kerja itu akan fokus dalam melakukan perawatan dan penambahan jumlah taman di wilayah setempat.

"Saat ini anggaran untuk kegiatan itu masih relatif sedikit yakni Rp3 miliar untuk satu tahun," katanya.

Untuk sementara, kata dia, tim itu akan menggarap dua taman besar yaitu hutan kota di GOR Kota Bekasi Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan dan Alun-alun Kota Bekasi Jalan Pramuka, Bekasi Selatan.

"Tim ini akan berada di bawah kendali Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH)," katanya.

Proses pembentukan tim tersebut saat ini sudah memasuki pembuatan dasar hukum dalam bentuk Peraturan Walikota (Perwal).

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan pihaknya akan mengejar ketertinggalan ruang terbuka hijau di wilayahnya melalui program 1.000 taman yang ditargetkan rampung pada 2018 mendatang.

"Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, seharusnya RTH pada wilayah kota paling sedikit 30 persen dari luas wilayah. Namun Kota Bekasi sampai saat ini baru mengumpulkan sekitar 15 persen yang terdiri atas 11 persen RTH pribadi dan 4 persen RTH publik," katanya.

Program 1.000 Taman yang diluncurkan Pemkot Bekasi pada hari jadi ke-18 Kota Bekasi yang diperingati 10 Maret 2015 dipercaya mampu mengejar ketertinggalan RTH.

"RTH di kota ini belum memenuhi target, yakni baru mencapai 14 persen. Sisanya akan kita kejar dengan program 1.000 taman," katanya.

Dia mengatakan pembuatan taman akan menyasar sejumlah fasos/fasum yang tersebar di 12 kecamatan dengan titiknya berada di jalan protokol, jalan arteri, perkantoran, perumahan, dan wilayah permukiman penduduk.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016