"Setalah kami otopsi, kami menemukan adanya 10 luka tusukan yang tersebar dibagian kepala, dada, perut, dan lengan kiri," kata Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustyadi, di Denpasar, Selasa.
Di antara luka-luka tusukan itu, kata dia, ada luka tusuk yang mengenai dada kiri hingga menembus jantung.
Ia menambahkan, waktu kematian korban diperkirakan 12 jam sebelum dilakukan pemeriksaan. "Atas persetujuan penyelidik kami sudah menyerahkan jenasah korban kepada keluarga untuk dimakamkan ke kampung halamannya di Banyuwangi," ujarnya.
Jenazah Purwantini ditemukan di dalam kamar kosnya di Jalan Sidakarya Nomor 169, Denpasar, Bali.
Sadimin, paman korban, mengaku mendengar kabar bahwa Purwantini tewas dibunuh suami sirinya I Made Kanta pada dini hari tadi.
"Saya kira korban meninggal akibat kecelakaan tetapi setelah mendengar keterangan dari pihak kepolisian bahwa korban meninggal akibat ditusuk oleh suami sirihnya," ujarnya.
Menurut Sadimin, korban meninggalkan dua anak, yang salah seorang di antaranya diasuh mantan suaminya di Banyuwangi, Jawa Timur. Sedangkan, anak bungusnya yang masih duduk di kelas dua SMP selama ini diasuh oleh korban.
Pewarta: I Made Surya
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016