Washington (ANTARA News) - Warga Amerika Serikat, yang dibebaskan Iran pada akhir pekan lalu, berkumpul kembali dengan keluarga mereka pada Senin di pangkalan militer Amerika Serikat di Jerman, namun keluarga tahanan lain menyampaikan kekecewaan karena keluarganya belum dibebaskan.
Teheran membebaskan empat warga berkebangsaan ganda Iran dan Amerika Serikat, beberapa di antaranya telah ditahan beberapa tahun, dalam pertukaran tahanan, sementara warga Amerika Serikat kelima dibebaskan secara terpisah.
Sebagai gantinya, Washington memberikan grasi kepada tujuh warga Iran dan mencabut surat perintah penangkapan internasional terhadap 14 warga Iran.
Pertukaran tahanan itu terjadi saat pengawas nuklir PBB memastikan Iran meletakkan bom nuklir jauh dari jangkauan mereka dan Amerika Serikat beserta Uni Eropa mencabut hukuman ekonomi terberat mereka.
Diplomat Amerika Serikat bersikeras terhadap menyebarnya keraguan, bahwa kedua terobosan itu benar-benar terpisah.
Pada Senin, tiga dari para warga Amerika yang telah dibebaskan mendapatkan pengecekan medis di fasilitas militer Amerika Serikat di Landstuhl, Jerman.
Keluarga dan pendukung dari wartawan Washington Post, Jason Rezaian, dan veteran Marinir, Amir Hekmati, melihatnya untuk yang pertama kalinya sejak dibebaskan dan membagikan foto berkelompok.
Keluarga dari Saeed Abedini diperkirakan akan datang di kemudian hari.
Orang keempat yang dibebaskan, seorang berkebangsaan Iran Amerika bernama Nosratollah Khosravi Roodsari, tampaknya memilih untuk tetap berada di iran, dan hanya sedikit informasi yang diketahui secara umum tentang dirinya.
Rezaian, 39, berkata kepada para editornya bahwa dia merasa baik secara fisik saat dia bertemu dengan mereka untuk yang pertama kalinya sejak dibebaskan dari penjara Evin di Iran yang terkenal kejam menyusul penangkapannya pada Juli 2014 lalu, kata Washington Post.
Dalam sebuah foto yang dirilis oleh surat kabar itu, Rezaian yang biasanya terlihat gemuk tampak telah kehilangan berat badannya dalam jumlah besar.
"Saya ingin orang-orang mengetahui bahwa secara fisik saya merasa baik. Saya mengerti orang-orang ingin sekali mendengar dari saya, namun saya ingin melakukan ini untuk beberapa saat," ujar Rezaian kepada surat kabar itu dengan mengenakan switer bertudung dan celana jins.
Surat kabar itu menuliskan bahwa pemulihan dalam kasus-kasus serupa dapat menghabiskan waktu selama beberapa bulan bahkan beberapa tahun.
Para keluarga bertemu dengan Hekmati sekitar 15 menit, bersama dengan anggota Kongres Dan Kildee dari michigan, menurut sebuah pernyataan dari keluarga.
Dalam Twitter-nya, Kildee membagikan yang dia sebut pesan pribadi dari Hekmati.
"Kepada Pak Presiden, terima kasih atas membuat saya dapat bebas dan berkumpul kembali dengan keluarga saya. Saya merasa terhormat bahwa anda secara langsung terlibat dalam kasus saya dan saya bangga memiliki Presiden seperti anda," pesan itu mengatakan.
Warga Amerika yang dibebaskan secara terpisah, Matthew Trevithick, kembali ke rumahnya di Massachusetts pada Minggu untuk sebuah pertemuan kembali yang emosional dengan keluarganya setelah menghabiskan 40 hari dalam tahanan, menurut Boston Globe.
Penahanannya tidak diketahui secara publik hingga dia dibebaskan.
"Kami sangat bersemangat. Kami sangat senang untuk mendengar suara Matt hari ini. Kami bahagia bahwa dia keluar dari iran," ujar ibunya, Amelia Newcomb, kepada media sebelum kedatangannya.
Namun, di tengah kebahagiaan dan reuni yang penuh air mata itu, satu keluarga masih sangat kecewa.
"Mengapa pertukaran tahanan iran tidak mencantumkan ayah saya juga?" tanya Sarah Moriarty, anak dari mantan agen FBI, Robert Levinson, yang telah hilang selama sembilan tahun.
Saat berbicara mewakili keluarganya yang hancur dan marah, Moriarty mencela resiko yang telah diperhitungkan dan diambil untuk memutuskan bahwa lima tahanan sudah cukup untuk kesepakatan tersebut.
"Batas waktu untuk menyelesaikan semuanya tentang hubungan kami saat ini dengan Iran adalah pada 16 Januari, kepada keluarga kami ini berarti bahwa pemerintah kami puas dengan meninggalkan ayah saya, lagi," kata Moriarty.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016