Melbourne (ANTARA News) - Turnamen grand slam Australia Terbuka kini dalam kewaspadaan atas kemungkinan adanya praktik suap, menyusul pengakuan sejumlah pemain bahwa mereka pernah ditawari uang oleh seseorang agar mengalah dalam pertandingan.

Petenis Australia Thanasi Kokkinakis mengatakan bahwa ia telah menjadi target penawaran suap melalui media sosial, sedangkan seorang mantan anggota tim Piala Davis Inggris mengaku pernah disodori setumpuk uang dalam amplop agar ia melepas pertandingan yang akan dimainkannya.

Menurut media di Australia, polisi juga memantau pertandingan putaran pertama Australia Terbuka Senin, untuk melihat kemungkinan ada skor yang mencurigakan.

Perkembangan terbaru kasus ini muncul setelah BBC dan BuzzFeed, berdasarkan dokumen yang bocor, menyebutkan 16 pemain yang pernah masuk peringkat 50 besar penampilannya seringkali mencurigakan, namun tidak ada tindak lanjut penyelidikan.

"Lebih dari separuh" dari para pemain itu, termasuk juara tunggal dan ganda turnamen grand slam, kini berada di Melbourne untuk ikut Australia Terbuka ini, kata BuzzFeed.

Hari Senin petenis nomor satu dunia Novak Djokovic juga mengungkapkan bahwa pada awal karirnya ia pernah ditawari suap 200 ribu dolar saat tampil di St. Petersburg.

Para pejabat tenis dunia membantah bahwa olahraga ini telah tercemar suap, namun siap untuk meningkatkan pengawasan terhadap ancaman praktik tersebut.

(Uu.T004) 

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016