Roma (ANTARA News) - Wilayah Italia Tengah menghadapi kondisi kritis Senin lalu karena salju tebal terus turun dan gempa dengan kekuatan rendah terus terjadi, demikian laporan media lokal seperti dikutip Xinhua.
Gempa berkekuatan 3,4 pada Skala Richter menggetarkan wilayah sekitar 18 kilometer di luar LAquila dan wilayah Abruzzo, Senin pagi, lapor kantor berita Ansa.
Badan Geofisika dan Vulkanologi Italia (INGV) menyatakan gempa terjadi pukul 11.37 waktu setempat di sebelah barat-laut LAquila, dan peristiwa seismik ini terasa di seluruh provinsi.
Kota bersejarah ini telah diporakporandakan gempa 6,3 Skala Richter sehingga menewaskan 309 orang pada 2009, dan guncangan belum lama ini, kendati berkekuatan rendah, membuat tegang dan takut penduduk.
Tanah juga terus bergetar di beberapa wilayah yang berdekatan --Marche dan Molise-- antara Minggu dan Senin. Guncangan utama dengan kekuatan 3,6 Skala Richter terjadi tak lama setelah pukul 23.00 Minggu, kata INGV.
Dua gempa lagi terdaftar di dekat Kota Macerata Senin sore, kata INGV.
Getaran dengan kekuatan rendah telah terdaftar terus-menerus di seluruh Italia Tengah sejak 14 Januari, dan 50 gempa menggetarkan Wilayah Molise.
Gempa paling kuat, 4,2 Skala Richter, mengguncang Campobasso, Provinsi Utama Molise, pada 16 Januari.
Sebagian besar sekolah di Wilayah Molise masih ditutup pada Senin, dan semua provinsi yang terpengaruh masih disiagakan akibat kondisi cuaca ekstrem.
Lembaga Perlindungan Sipil Italia mengeluarkan peringatan hidrogeologi tingkat menengah buat daerah pantai dan selatan Abruzzo pada Senin dan Selasa, akibat salju tebal turun.
Cuaca buruk diperkirakan berlangsung sepanjang pekan ini di seluruh Italia Tengah dan Selatan, kata petugas ramalan cuaca.
(C003)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016