"Peristiwa seperti yang terjadi di Jakarta beberapa hari lalu bisa saja terjadi di wilayah kita, oleh karena itu, masyarakat perlu mewaspadai apapun yang terjadi di daerahnya," kata Kapolda kepada wartawan di Kupang, Senin.
Masyarakat juga diharapkan bisa bekerja sama dengan institusi Polri, mulai dari Polda sampai ke pihak kepolisian yang berada di daerah-daerah.
Sebab menurutnya, bersatunya masyarakat dengan pihak keamanan menjadi hal terkuat dalam memberantas berbagai hal yang berkaitan dengan kasus-kasus teroris serta hal-hal yang berkaitan dengan radikalisme.
"Menanggapi kasus bom Thamrin Jakarta kita juga lakukan operasi-operasi tidak hanya Polisi sendiri tetapi juga anggota TNI," tuturnya.
Tingkat kewaspadaan juga lanjutnya sudah mulai dilakukan oleh Polres-Polres di NTT, menindaklanjuti bom Thamrin Jakarta yang mengakibatkan jatuhnya korban.
Masyarakat juga diminta untuk tidak terlena, dengan situasi aman yang terjadi pascaledakan bom bunuh diri serta aksi tembak-tembak di jalan Thamrin Jakarta.
Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Heri Wiranto menilai masyarakat Indonesia terlihat sangat berani menghadapi aksi-aksi terorisme yang terjadi pascaledakan bom di Thamrin Jakarta Pusat.
Hal tersebut terbukti dengan berbagai respon masyarakat tidak hanya di Jakarta tetapi juga hampir di seluruh Indonesia yang menyatakan tidak takut terhadap teroris yang ingin menghancurkan Indonesia.
"Kita bangga karena masyarakat kita sangat kuat dan berani menghadapi aksi tersebut. Bersatunya masyarakat dengan TNI dan Polri menjadi suatu kekuatan bersama menghalau berbagai kasus yang berkaitan dengan terorisme," ujarnya.
Menurutnya bangsa Indonesia sendiri lahir dari perjuangan dari masyarakat dengan pihak keamanan yang pada masa penjajahan mengusir para penjajah.
Namun lanjutnya, masyarakat juga perlu waspada dengan lingkungan sekitar. Ia mengimbau agar jika menemukan sesuatu yang mencurigakan laporkan kepada pihak keamanan, agar bisa ditangani lebih dini.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016