Jakarta (ANTARA News) - Mahkamah Konstitusi menggelar persidangan perkara perselisihan hasil pemilihan kepala daerah 2015 dengan agenda putusan dismissal, yaitu proses penelitian terhadap gugatan yang masuk.

"Hari ini agenda sidangnya adalah putusan dismissal, setelah pemeriksaan pendahuluan dan mendengar keterangan pihak termohon serta terkait," kata Juru Bicara Mahkamah Konstitusi (MK), Fajar Laksono, ketika dihubungi di Jakarta, Senin.

Dalam putusan dismissal ini, Majelis Hakim Konstitusi akan memutuskan apakah tiap perkara dapat diperiksa lebih lanjut atau gugur.

"Selanjutnya adalah pemeriksaan persidangan bagi perkara yang lanjut, karena dinilai memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan," ujar Fajar lagi.

Penanganan perkara perselisihan hasil pemilihan oleh MK merupakan tindaklanjut penyelenggaraan pilkada serentak pada awal Desember 2015 yang kemudian proses pengajuannya diterima oleh MK pada pertengahan Desember 2015.

Sejak MK membuka pendaftaran permohonan penanganan perkara perselisihan hasil pemilihan kepala daerah hingga 26 Desember 2015, MK menerima 147 permohonan dari 132 daerah.

Sebanyak 128 perkara penanganan perkara perselisihan hasil pemilihan kepala daerah diajukan oleh pasangan calon bupati, 11 perkara diajukan oleh pasangan calon wali kota, enam perkara diajukan oleh pasangan calon gubernur, dan satu perkara diajukan oleh pemantau untuk pilkada dengan calon tunggal di Kabupaten Tasikmalaya.

Satu permohonan yang bukan pasangan calon kepala daerah, juga diajukan dan berasal dari Kabupaten Boven Digoel, Papua.

Pewarta: Maria Rosari
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016