Malang, Jawa Timur (ANTARA News) - Sekitar 600 Aremania dan 150 personel TNI bakal membentangkan Bendera Merah Putih ukuran raksasa" menjelang kick off pertandingan semifinal leg kedua Piala Jenderal Sudirman antara Arema dengan Mitra Kukar, di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu.

Ketua panitia penyelenggara Arema,Abdul Haris, mengatakan, seremoni atraksi membentangkan bendera Merah Putih raksasa itu sudah pasti karena mereka sudah melakukan latihan dan gladi bersih. Ada 600 Aremania dan 150 personel TNI yang bakal membentangkan bendera raksasa tersebut di lapangan.

"Bendera Merah Putih yang akan dibentangkan itu terdiri dari beberapa bagian karena ukurannya sangat besar, yakni 110 X 36 meter, bahkan pada awalnya bendera yang akan dibentangkan itu berukuran 110 X 48 meter, tapi karena pertimbangan lapangan, ukuran disesuaikan," kata Haris di Malang.

Bendera yang terdiri dari bagian-bagian terpisah itu akan diusung masuk lapangan dalam kondisi tergulung oleh 750 petugas dalam tiga bagian. Pengusung gulungan bendera warna merah masuk dari sisi selatan lapangan dan pengusung gulungan bagian bendera warna putih masuk dari arah Utara.

Gulungan bendera raksasa itu selanjutnya dibentangkan bersama sehingga bila dilihat dari atas, permukaan lapangan akan tertutup bendera.


Saat pertama dibentangkan nanti akan ada bendera warna biru di bagian tengah, tapi begitu lagu FIFA, Bendera Merah Putih akan menyatu, dan yang biru menjadi alas," terang petugas humas Arema, Sudarmaji.

Selanjutnya, kata Sudarmaji, bendera raksasa akan kembali digulung setelah lagu Indonesia Raya usai dinyanyikan bersama sebelum pertandingan.


"Bentuk atraksi dari Aremania ini diharapkan bisa berjalan dengan baik dan tidak mengganggu penyelenggaraan pertandingan," ucapnya.

Selain itu, juga bisa memberi dorongan bagi tim Singo Edan untuk memenangkan laga dan lolos ke babak final. Bila Arema Cronus lolos ke final, atraksi bendera Merah Putih raksasa tersebut siap dibentangkan kembali di stadion utama Gelora Bung Karno Jakarta.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016